digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jeffrey Halim
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 1 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 2 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 5 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 6 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

PUSTAKA Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi

Pemetaan alterasi hidrotermal merupakan tahapan penting dalam studi geologi pada studi pendahuluan eksplorasi panas bumi. Daerah penelitian yang terletak di Gunungapi Papandayan, dengan luas daerah 3 km x 4 km merupakan salah satu sistem panas bumi yang berhubungan dengan kawah gunungapi aktif tipe A dan belum dipetakan secara detail, khususnya aspek volkanostratigrafi dan alterasi hidrotermal. Tujuan penelitian ini adalah memetakan kondisi geologi daerah penelitian mencakup geomorfologi, volkanostratigrafi, struktur geologi, serta sejarah geologi dan memetakan kondisi alterasi hidrotermal daerah penelitian yaitu karakteristik alterasi hidrotermal dan himpunan mineralnya. Studi kondisi geologi dan karakteristik alterasi hidrotermal dilakukan dengan melaksanakan pemetaan lapangan yang terdiri dari geomorfologi, struktur geologi, volkanostratigrafi, serta manifestasi permukaan. Hasil pemetaan dilengkapi dengan analisis laboratorium terhadap sampel lapangan. Analisis yang dilakukan adalah petrografi sebanyak 25 sampel, X-Ray Diffraction (XRD) sebanyak 5 sampel, serta analisis kimia air sebanyak 2 sampel. Data primer didukung dengan data sekunder berupa persebaran mineral berdasarkan analisis ASD Spectroradiometer dan Portable Infrared Mineral Analyzer (PIMA). Hasil pemetaan lapangan dan analisis laboratorium akan digunakan untuk memvalidasi dan mendelineasi satuan volkanostratigrafi dan zona alterasi hidrotermal daerah penelitian. Berdasarkan hasil pemetaan lapangan daerah penelitian dibagi menjadi 12 satuan geomorfologi. Kemudian, dilakukan analisis satuan volkanostratigrafi yang didelineasi berdasarkan pusat erupsi, satuan geomorfologi dan dianalisis lebih lanjut litologi setiap satuan menggunakan analisis petrografi yang menghasilkan 17 satuan volkanostratigrafi, dengan satuan tertua adalah satuan lava andesit Papandayan 1 (Pl1) dan satuan termuda adalah satuan breksi hidrotermal endapan freatik Baru (Bfr). Kehadiran struktur geologi didominasi struktur berarah timur laut-barat daya dan barat luat-tenggara. Kehadiran manifestasi pada daerah penelitian terdiri dari fumarola, solfatara, tanah hangat, dan mataair panas yang terdapat di kawah utama Gunungapi Papandayan. Zona alterasi hidrotermal didelineasi menggunakan data mineral sekunder yang dihasilkan dari analisis petrografi, XRD, ASD, dan PIMA dengan mempertimbangan kehadiran struktur dan satuan volkanostratigrafi yang menghasilkan 3 zona alterasi dari tua ke muda yaitu: Zona Alterasi Silika+Kaolinit yang terbentuk pada temperatur < 200oC pada kondisi fluida asam, Zona Alterasi Silika+Kaolinit+Montmorilonit yang terbentuk pada temperatur < 100oC pada kondisi fluida asam-sangat asam, dan Zona Alterasi Silika+Sulfat+Sulfur+Pirit terbentuk pada temperatur < 230oC pada kondisi fluida sangat asam.