ABSTRAK Jeffrey Halim
PUBLIC Alice Diniarti COVER Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 1 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 5 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 6 Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi PUSTAKA Jeffrey Halim
PUBLIC Dedi Rosadi
Pemetaan alterasi hidrotermal merupakan tahapan penting dalam studi geologi pada studi
pendahuluan eksplorasi panas bumi. Daerah penelitian yang terletak di Gunungapi
Papandayan, dengan luas daerah 3 km x 4 km merupakan salah satu sistem panas bumi yang
berhubungan dengan kawah gunungapi aktif tipe A dan belum dipetakan secara detail,
khususnya aspek volkanostratigrafi dan alterasi hidrotermal. Tujuan penelitian ini adalah
memetakan kondisi geologi daerah penelitian mencakup geomorfologi, volkanostratigrafi,
struktur geologi, serta sejarah geologi dan memetakan kondisi alterasi hidrotermal daerah
penelitian yaitu karakteristik alterasi hidrotermal dan himpunan mineralnya.
Studi kondisi geologi dan karakteristik alterasi hidrotermal dilakukan dengan melaksanakan
pemetaan lapangan yang terdiri dari geomorfologi, struktur geologi, volkanostratigrafi, serta
manifestasi permukaan. Hasil pemetaan dilengkapi dengan analisis laboratorium terhadap
sampel lapangan. Analisis yang dilakukan adalah petrografi sebanyak 25 sampel, X-Ray
Diffraction (XRD) sebanyak 5 sampel, serta analisis kimia air sebanyak 2 sampel. Data
primer didukung dengan data sekunder berupa persebaran mineral berdasarkan analisis ASD
Spectroradiometer dan Portable Infrared Mineral Analyzer (PIMA). Hasil pemetaan
lapangan dan analisis laboratorium akan digunakan untuk memvalidasi dan mendelineasi
satuan volkanostratigrafi dan zona alterasi hidrotermal daerah penelitian.
Berdasarkan hasil pemetaan lapangan daerah penelitian dibagi menjadi 12 satuan
geomorfologi. Kemudian, dilakukan analisis satuan volkanostratigrafi yang didelineasi
berdasarkan pusat erupsi, satuan geomorfologi dan dianalisis lebih lanjut litologi setiap
satuan menggunakan analisis petrografi yang menghasilkan 17 satuan volkanostratigrafi,
dengan satuan tertua adalah satuan lava andesit Papandayan 1 (Pl1) dan satuan termuda
adalah satuan breksi hidrotermal endapan freatik Baru (Bfr). Kehadiran struktur geologi
didominasi struktur berarah timur laut-barat daya dan barat luat-tenggara. Kehadiran
manifestasi pada daerah penelitian terdiri dari fumarola, solfatara, tanah hangat, dan mataair
panas yang terdapat di kawah utama Gunungapi Papandayan. Zona alterasi hidrotermal
didelineasi menggunakan data mineral sekunder yang dihasilkan dari analisis petrografi,
XRD, ASD, dan PIMA dengan mempertimbangan kehadiran struktur dan satuan
volkanostratigrafi yang menghasilkan 3 zona alterasi dari tua ke muda yaitu: Zona Alterasi
Silika+Kaolinit yang terbentuk pada temperatur < 200oC pada kondisi fluida asam, Zona
Alterasi Silika+Kaolinit+Montmorilonit yang terbentuk pada temperatur < 100oC pada
kondisi fluida asam-sangat asam, dan Zona Alterasi Silika+Sulfat+Sulfur+Pirit terbentuk
pada temperatur < 230oC pada kondisi fluida sangat asam.