COVER Timotius Rabor Wicaksono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Timotius Rabor Wicaksono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Timotius Rabor Wicaksono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Timotius Rabor Wicaksono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Timotius Rabor Wicaksono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Timotius Rabor Wicaksono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Kabupaten Pangandaran menurut Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Kabupaten yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Barat ini dikunjungi wisatawan domestik dan internasional yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun. Pertumbuhan jumlah wisatawan ini harus diimbangi dengan kesiapan dari infrastruktur Kabupaten Pangandaran. Salah satunya adalah dengan pengembangan prasarana transportasi udara yang dapat meningkatkan konektivitas dan mengembangkan potensi Kabupaten Pangandaran sebagai destinasi wisata. Bandara Nusawiru yang terletak di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran adalah prasarana transportasi yang menjadi pintu gerbang menuju kawasan wisata Pangandaran. Pengembangan Bandara Nusawiru sebagai bandara yang melayani Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya meliputi pengembangan fasilitas sisi udara dan darat. Pengembangan dilakukan agar mampu mengakomodir pertumbuhan jumlah penumpang. Pada fasilitas sisi udara dilakukan pengembangan runway, taxiway, dan apron, sedangkan untuk fasilitas sisi darat dilakukan pengembangan terminal penumpang. Panduan untuk perancangan pengembangan fasilitas sisi udara menggunakan Aerodrome Design Manual terbitan International Civil Aviation Organization dan Advisory Circulars terbitan Federal Aviation Administration. Perhitungan struktur perkerasan dan nilai PCN dari fasilitas sisi udara menggunakan program FAARFIELD dan COMFAA. Untuk perancangan pengembangan terminal penumpang digunakan SNI 03-7046-2004 sebagai panduan. Masterplan dari Bandara Nusawiru juga dijadikan pertimbangan dalam perancangan pengembangan Bandara Nusawiru. Estimasi panjang runway dari hasil perancangan adalah 1800 m yakni 400 m lebih panjang dari panjang runway eksisting dengan lebar runway sebesar 45 m. Dimensi taxiway dan apron berturutturut adalah 63 m x 15 m dan 170 m x 83 m. Luas terminal penumpang yang didapatkan dengan ruang konsesi, ruang ibadah dan toilet adalah 999 m2. Runway dan taxiway menggunakan perkerasan lentur dengan tebal perkerasan keseluruhan 37 cm dan pada runway eksisting dilakukan overlay setebal 6 cm sedangkan apron menggunakan perkerasan kaku dengan tebal perkerasan keseluruhan 60 cm. Biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan keseluruhan fasilitas sisi udara dan darat adalah sebesar 89 milyar rupiah. Pengembangan Bandara Nusawiru ini direncanakan mampu mengakomodir pergerakan penumpang sampai tahun 2036.
Perpustakaan Digital ITB