digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ethandra Farah Adzhani
PUBLIC yana mulyana

Kentang dan singkong sering dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat. Seseorang dapat mengonsumsi lebih banyak kentang atau singkong dalam bentuk keripik (proses penggorengan) dibandingkan bentuk rebusan. Sangat menarik untuk mempelajari indeks glikemik dari kedua bentuk olahan yakni keripik dan rebusan. Indeks glikemik merupakan skala yang digunakan untuk membandingkan makanan yang mengandung karbohidrat berdasarkan respon glikemik. Penelitian ini bertujuan menentukan dan membandingkan nilai indeks glikemik kentang dan singkong dalam bentuk olahan yakni bentuk keripik (dengan proses penggorengan) dan rebusan. Sebanyak 10 subjek sehat dan nondiabetik menjalankan puasa minimal 10 jam sebelum diberikan makanan acuan atau makanan uji. Makanan acuan yang diberikan berupa larutan glukosa sebanyak 50 g sedangkan makanan uji yang diberikan adalah keripik kentang, kentang rebus, keripik singkong, dan singkong rebus dengan porsi yang setara dengan 50 g karbohidratBtersedia. Sampel darah diambil secara kapiler pada menit keB0, kemudian subjek mengonsumsi makanan uji/acuan dan sampel darah subjek diambil kembali pada menit keB15, 30, 45, 60, 90, dan 120. Indeks glikemik dari keripik kentang, kentang rebus, keripik singkong, dan singkong rebus berturutBturut adalah 47±22, 78±22, 38±16, dan 72±17. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna antara makanan dengan olahan keripik dibandingkan rebusan. Indeks glikemik dari olahan rebusan lebih besar dibandingkan olahan keripik.