digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Astiani Nida Khansa
PUBLIC yana mulyana

Mycobacterium tuberculosis (Mbt) merupakan bakteri penyebab tuberkulosis, yaitu salah satu penyakit infeksi paling mematikan di dunia. Perkembangan resistensi obat antituberkulosis meningkat dengan salah satu faktor utama penyebabnya adalah ketidakpatuhan pasien terhadap regimen pengobatan yang cukup lama. Aktivitas ekstrak etanol batang serai hasil refluks, minyak atsiri hasil distilasi uap air, dan ekstrak etanol ampas, yaitu batang serai yang telah terhilangkan minyak atsirinya, diuji dan dibandingkan sebagai salah satu alternatif antituberkulosis terhadap Mbt sensitif galur H37Rv, resisten Isoniazid dan Etambutol (Resisten HE), dan resisten Streptomisin dan Rifampisin (Resisten SR). Aktivitas antituberkulosis diuji dengan metode pengenceran, jumlah koloni yang tumbuh dihitung setiap minggu selama delapan minggu terhitung setelah bakteri diinokulasikan. Bahan uji dikatakan memiliki aktivitas antituberkulosis bila hingga minggu ke-8 persentase hambatan yang dihasilkan ????????Pengujian sebagai antibakteri juga dilakukan terhadap bakteri gram positif, yaitu Staphylococcus aureus dan MRSA. Aktivitas ditentukan berdasarkan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) hasil pengujian mikrodilusi. Bahan uji memiliki aktivitas yang berbeda pada tiap galur Mycobacterium. Pertumbuhan Mbt H37Rv dihambat oleh minyak atsiri 100 µg/mL. Tidak ada bahan uji yang dapat menghambat pertumbuhan Mbt resisten SR sejak minggu ke-4. Pertumbuhan Mbt resisten HE dihambat oleh ekstrak batang serai dan minyak atsiri, aktivitasnya diduga dipengaruhi konsentrasi bakteri. Nilai KHM untuk S. aureus dihasilkan oleh ekstrak batang serai, yaitu 2048 µg/mL, sementara untuk MRSA oleh minyak atsiri, yaitu 4096 µg/mL. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minyak atsiri pada batang serai merupakan komponen yang lebih potensial untuk dikembangkan sebagai antituberkulosis. Aktivitas sinergis minyak atsiri dan komponen lain batang serai ditunjukkan oleh Mbt resisten HE dan S. aureus.