COVER Arief Mardiansyah
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Arief Mardiansyah
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Arief Mardiansyah
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Arief Mardiansyah
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Arief Mardiansyah
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Arief Mardiansyah
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Arief Mardiansyah
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Arief Mardiansyah
PUBLIC Alice Diniarti
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang dapat mengakibatkan kerusakan alam
maupun lokasi peradaban manusia. Sebagai negara yang diapit oleh lempeng tektonik aktif,
Indonesia sangat rentan terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Likuifaksi adalah
fenomena yang timbul sebagai akibat dari gempa bumi. Tujuan dari pengerjaan tugas akhir ini
adalah untuk melakukan desain dan analisis perbaikan tanah dengan stone column sebagai upaya
mitigasi likuifaksi. Lokasi studi kasus pada tugas akhir ini adalah di Lombok, Nusa Tenggara
Barat. Analisis likuifaksi yang dilakukan adalah analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis
kualitatif dilakukan dengan kriteria historis dan kriteria geologis. Analisis kuantitatif dilakukan
dengan menggunakan metode simplified seed. Berdasarkan analisis potensi likuifaksi secara
kualitatif diperoleh kesimpulan bahwa Lombok berpotensi terjadi likuifaksi. Dari hasil analilisis
secara kualitatif kemudian dilakukan analisis potensi likuifaksi secara kualitatif. Dimana kriteria
analisis potensi likuifaksi kuantitaf yang digunakan adalah apabila nilai FS < 1 maka lokasi
tersebut berpotensi likuifaksi, dan apabila nilai FS > 1 lokasi tersebut tidak berpotensi likuifaksi.
Berdasarkan hasil analisis potensi likuifaksi secara kuantitatif lokasi studi memiliki tingkat potensi
terjadi likuifaksi yang cukup tinggi. Analisis dilanjutkan untuk menentukan kedalaman tanah yang
harus diperbaiki di lokasi studi. hasil analisis menunjukan kedalaman tanah yang harus diperbaiki
adalah 15 – 16 m untuk hasil analisis kedalaman yang diperbaiki dengan metode LPI, dan 10 – 12
m untuk hasil analisis kedalaman yang diperbaiki dengan menggunakan metode kurva Ishihara
(1985). Kedua kriteria kedalaman hasil analisis kedua metode ini kemudian digunakan sebagai
parameter desain stone column di lokasi studi. Hasil proses analisis dan desain yang dilakukan
diperoleh konfigurasi untuk kondisi kedalaman tanah yang diperbaiki dengan metode LPI adalah
: diameter stone column = 1 m, spasi antar kolom = 1.7 m, dengan pola equilateral triangular.
Sedangkan untuk kondisi kedalaman tanah yang diperbaiki dengan metode kurva ishihara (1985),
diperoleh konfigurasi stone column dengan diameter 1 m, jarak spasi antar kolom 1.8 m, dan pola
equilateral triangular.