Metode simplifikasi merupakan metode yang praktis dan sederhana dilakukan dalam
analisis likuifaksi. Namun, kekurangan dari metode ini adalah tidak dapat memodelkan
pertambahan nilai tekanan air pori dan deformasi akibat likuifaksi yang terjadi. Adapun
analisis dinamik non-linier dengan pendekatan tegangan efektif dapat memperlihatkan
deformasi dan pertambahan nilai tekanan air pori di setiap waktu pembebanan. Khusus
dalam penelitian ini dilakukan analisis dengan menggunakan pendekatan tegangan efektif
untuk tanggul reklamasi berpotensi likuifaksi.
Analisis bertujuan mengetahui hubungan – hubungan antara tinggi timbunan, beban
gempa, kepadatan tanah, dan kelas situs tanah terhadap deformasi horizontal dan kenaikan
tegangan air pori tanah. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah input
motion yang terdiri dari subduksi (megathrust) dan kerak dangkal (shallow crustal), tinggi
timbunan 5 m dan 10 m, kelas situs tanah SD dan SE, dan kepadatan tanah pasir dengan nilai
Dr 40% hingga 80%.
Analisis likuifaksi dilakukan secara numerik dengan menggunakan perangkat lunak
metode beda hingga FLAC Dynamic 2D. Adapun perambatan gelombang yang dilakukan
dari batuan dasar hingga ke permukaan model dilakukan dengan menggunakan perangkat
lunak NERA. Dua lokasi titik tinjauan dianalisis pada penelitian ini, yaitu dekat dengan
lereng dan jauh terhadap lereng. Hasil analisis yang didapat kemudian dihubungkan dengan
perhitungan likuifaksi secara empirik menggunakan penelitian Boulanger (2006) dan Luna
& Frost (1998).
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, kepadatan tanah pasir dengan nilai Dr = 80%
tidak mengalami likuifaksi pada kondisi beban gempa 0.1g hingga 0.5g untuk timbunan
pasir 5 m dan 10 m. Namun, deformasi yang terjadi perlu dipertimbangkan dalam skema
analisis tertentu. Kenaikan tekanan air pori pada lokasi dekat dengan lereng dan jauh
terhadap lereng akan meningkat seiring berkurangnya tinggi timbunan. Adapun, deformasi
horizontal pada lokasi dekat dengan lereng akan meningkat seiring bertambahnya tinggi
timbunan, namun deformasi horizontal pada lokasi jauh terhadap lereng akan berkurang
seiring bertambahnya tinggi timbunan. Untuk kebutuhan praktis, deformasi yang terjadi
pada tanggul reklamasi dapat ditentukan secara empirik dihubungkan dengan nilai LPI
(Liquefaction Potential Index). Selain itu, rekomendasi hubungan antara excess pore water
pressure, deformasi, tinggi timbunan, kepadatan relatif pasir, kelas situs, dan PGA
disajikan dalam penelitian ini
Perpustakaan Digital ITB