digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan metode desain LRFD yang mulai menggeser metode WSD menunjukkan bahwa faktor ketidakpastian sudah menjadi aspek penting bagi desain suatu struktur. Akan tetapi penggunaan metode desain LRFD di perairan Indonesia dianggap tidak tepat karena pada metode ini parameter lingkungan yang digunakan mengacu pada kalibrasi terhadap kondisi lingkungan di Teluk Meksiko yang lebih ekstrim. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian yang dilakukan untuk memberikan rekomendasi nilai faktor beban lingkungan kondisi ekstrim (?E = 1.35) untuk perairan Indonesia yang lebih tenang. Pada penelitian ini base shear digunakan sebagai pedoman untuk menggambarkan kekuatan struktur dan besarnya beban yang bekerja. Parameter ini didapatkan dari analisis pushover/collapse yang akan menghasilkan parameter kekuatan struktur (R) berdasarkan nilai Reserve Strength Ratio (RSR) dan analisis inplace statis untuk mendapatkan parameter beban gelombang (S) akibat variabel acak gelombang yang bekerja pada struktur. Konsep ini diaplikasikan kepada struktur anjungan lepas pantai tipe fixed platform 4 kaki yang terletak di Perairan Laut Jawa yang telah dioptimasikan terhadap metode desain WSD maupun LRFD untuk menghasilkan desain yang optimum. Setelah parameter kekuatan struktur dan beban gelombang didapatkan, maka disusunlah suatu persamaan performansi yang akan diolah melalui analisis reliabilitas menggunakan metode First Order Reliability Method (FORM) II untuk mendapatkan nilai indeks kehandalan (?) struktur. Metode analisis reliabilitas pada penelitian ini dilakukan untuk beberapa nilai faktor beban lingkungan kondisi ekstrim yang terdiri dari ?WSD = 1.00, ?LRFD = 1.35, ?E1 = 1.30, ?E2 = 1.20 dan ?E3 = 1.10. Berdasarkan indeks kehandalan (?) yang didapatkan dari hasil analisis reliabilitas, didapatkan suatu nilai rekomendasi faktor beban lingkungan kondisi ekstrim (?E) dengan periode ulang 100-tahunan yang lebih kecil untuk Perairan Laut Jawa, yaitu sebesar 1.246.