digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Hafid Zul Hakim
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Hafid Zul Hakim
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Hafid Zul Hakim
PUBLIC Alice Diniarti



BAB 4 Hafid Zul Hakim
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Hafid Zul Hakim
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Hafid Zul Hakim
PUBLIC Alice Diniarti

Penelitian untuk mengolah nikel laterit dengan metode baru selalu dilakukan untuk mencari metode yang paling optimal, salah satunya dengan cara reduksi selektif dengan menggunakan reduktor batubara. Namun karena energi fosil saat ini sedang dicari alternatifnya, maka penggunaan batubara akan diganti dengan biomassa yang banyak ditemuka di Indonesia, yaitu arang cangkang sawit. Kelebihan dari arang cangkang sawit ini adalah mudah didapat, ekonomis dan memiliki.kalori yang tinggi. Pada penelitian ini sampel nikel laterit.yang digunakan adalah dari Morowali, Sulawesi Tengah.dengan kadar awal 1,2%. Proses reduksi selektif akan dilakukan menggunakan zat aditif Na2SO4 dan NaCl sebanyak 10 wt% berat dan reduktor arang cangkang sawit sebanyak 5 wt%. Kemudian dilakukan pemisahan magnetik secara manual dengan magnet yang telah diukur kekuatan magnetnya dengan gaussmeter. Suhu reduksi akan divariasikan dari 950?C, 1050?C, dan 1150?C. Fraksi ukuran butir dari -60+80#, -80+100#, dan -100# sedangkan kekuatan magnet yang digunakan adalah 500G, 1000G, dan 1500G. Kemudian akan dianalisis menggunakan XRD,XRF. Mikroskop optic dan SEM-EDS untuk melihat perkembangan feronikel didalam sampel setelah reduksi. Hasil yang didapat kadar nikel mengalami peningkatan namun tidak terlalu tinggi seperti menggunakan aditif lain. Hasil analisis yang dilakukan akan digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada setiap variasi yang dilakukan pada penelitian ini. Dan juga menggunakan dua aditif yang berbeda yaitu Na2SO4 dan NaCl kemudian dibandingkan keduanya hingga didapat hasil bahwa penggunaan Na2SO4 lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan zat aditif NaCl. Dan juga akan didapat kondisi optimum pada ukuran sampel -100# dengan suhu reduksi 1050 ?C dan dipisahkan dengan magnet berkekuatan 1000 Gauss.