COVER Luthfi Chaliqi Taufiq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Luthfi Chaliqi Taufiq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Luthfi Chaliqi Taufiq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Luthfi Chaliqi Taufiq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Luthfi Chaliqi Taufiq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Luthfi Chaliqi Taufiq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Luthfi Chaliqi Taufiq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR Luthfi Chaliqi Taufiq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Peningkatan jumlah pergerakan penumpang di Bandar Udara Syamsudin Noor
(BSN), Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan menyebabkan
diperlukannya pengembangan fasilitas sisi udara baik dari segi geometri maupun
struktur perkerasan. Pengembangan dirancang berdasarkan prediksi jumlah
penumpang harian di masa yang akan datang dengan mempertimbangkan faktor
sosioekonomi daerah hinterland Banjarmasin serta meninjau kapasitas eksisting
dari geometri dan struktur perkerasan fasilitas sisi udara. Estimasi jumlah
pergerakan di masa yang akan datang ditentukan dengan menggunakan metode
analisis stepwise tipe 1. Jumlah prediksi penumpang harian kemudian dijadikan
dasar untuk menentukan jenis pesawat, frekuensi penerbangan harian pada jam
puncak, kebutuhan penambahan kapasitas geometri serta penambahan tebal lapis
struktur perkerasan berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh FAA dan
ICAO. Pesawat terbesar yang dijadikan acuan dalam perancangan geometri adalah
pesawat Airbus A330-300 yang diklasifikasikan dalam kelas AAC (Aircraft
Approach Category) D, ADG (Airport Design Group) V dan TDG (Taxiway
Design Group) 6. Pengembangan sisi udara BSN dilakukan untuk
mengakomodasi jumlah penumpang selama 20 tahun terhitung dari terlewatinya
kapasitas eksisting. Hasil proyeksi pergerakan penumpang dan pesawat
menunjukkan bahwa kapasitas eksisting fasilitas sisi udara BSN hanya mampu
menampung jumlah pergerakan hingga tahun 2016, maka perancangan
pengembangan dilakukan untuk mengakomodasi peningkatan jumlah pergerakan
hingga tahun 2036. Dari proses proyeksi arus lalu lintas udara, didapatkan jumlah
pergerakan penumpang harian sejumlah 46.031 orang dengan jumlah pesawat
ii
pada jam puncak sebanyak 21 pesawat. Berdasarkan jumlah tersebut dihasilkan
pengembangan geometri sisi udara BSN berupa perluasan apron serta
penambahan dua exit taxiway dan satu full parallel taxiway. Selain itu
perpanjangan runway sepanjang 500 m ke arah timur juga dilakukan untuk
menambah jarak jelajah pesawat yang beroperasi di BSN, terutama untuk
mengakomodasi penerbangan langsung dari Banjarmasin menuju Jeddah (JED).
Selanjutnya struktur perkerasan dirancang untuk mampu mengakomodasi jumlah
keberangkatan ekivalen tiap pesawat yang beroperasi di BSN selama 20 tahun.
Hasil perancangan struktur perkerasan selanjutnya dievaluasi menggunakan
metode ACN-PCN (Aircraft Classification Number-Pavement Classification
Number). Nilai PCN untuk runway, taxiway, dan apron yang dideklarasikan
berdasarkan hasil perancangan struktur perkerasan adalah masing-masing
140/F/D/X/T, 91/R/B/X/T, dan 94/R/B/X/T. Perencanaan saluran drainase
dilakukan di area pengembangan sisi udara BSN untuk mengakomodasi hujan
dengan periode ulang 5 tahunan. Perancangan marka disesuaikan dengan geometri
fasilitas sisi udara.
Perpustakaan Digital ITB