digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ikhya Ulumudin Imam Mujahid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Ikhya Ulumudin Imam Mujahid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ikhya Ulumudin Imam Mujahid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ikhya Ulumudin Imam Mujahid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ikhya Ulumudin Imam Mujahid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ikhya Ulumudin Imam Mujahid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ikhya Ulumudin Imam Mujahid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Pada miniplant Boiler dan Heat Exchanger, dibutuhkan sistem untuk mengamati sistem secara keseluruhan. Dibutuhkan sistem tambahan berupa perangkat antarmuka dan sistem basis data sehingga pengamatan dan validasi model dapat dilakukan dengan lebih baik.Arsitektur sistem disusun sesuai dengan fungsi sistem yang ingin dibangun dan sebagai dasar pembangunan integrasi sistem. Layer 0 merupakan sensor network. Pada fasa ini, dibuat dokumen tentang instrumen yang digunakan sebagai Basic Process Control System(BPCS)danSafety Control System(SCS). Dokumen yang dibuat meliputi IPOS (Input, Proses, Output, Suplai), pemetaan memori, diagram pengkabelan, dan diagram loop dari setiap mode pengontrolan. Pembuatan IPOS dilakukan dengan cara mengecek hubungan tiap instrumen pengukuran dengan pengontrol, mengecek besaran sinyal pada setiap instrumen serta membandingkan hasil pengecekan dengan dokumen standar. Hasil dari pengecekan, didapatkan instrumen pengukuran temperatur memiliki kesalahan rentang sebesar 15%-50%. Rentang pengukuran dilakukan pada daerah operasi untuk mendapatkan hasil akurasi pengukuran yang lebih baik. Layer 1 merupakan controller network. Pada sistem ini, digunakan SLC (Single Loop Controller) YS1700. Terdapat 2 SLC yang digunakan, yaitu SLC01 sebagai pengontrol level pada tangki 11, dan SLC02 sebagai pengontrol temperatur pada keluaran penukar kalor. SLC menggunakan protokol modbus pada komunikasi dengan OPC dengan waktu cacah 100ms. Pemilihan waktu cacah ini berdasarkan pada kecepatan proses. Layer 2 merupakan unit control network. Pada layer ini terdiri dari komponen OPC (OLE for Proces Control), antar-muka dan basis data. Pada OPC, dilakukan penghubungan pada beberapa parameter yang dibutuhkan dalam proses yang akan ditampilkan pada antar-muka. Komunikasi data antara Level 1 dan Level 2 dilakukan oleh OPC dengan protokol Modbus Serial RTU. Pada antar-muka, dibuat tampilan yang merepresentasikan keadaan proses. Antar-muka berkomunikasi dengan OPC menggunakan protokol komunikasi SuiteLink. Antarmuka dibuat agar dapat menampilkan parameter kontrol dan diakses melui web browser, sehingga dapat diamati menggunakan berbagai perangkat. Komunikasi antar-muka dengan web browser ini menggunakan protokol TCP/IP. Pada basis data, digunakan Wonderware Historian atau lebih sering disebut dengan InSQL ii (Industrial SQL). Database ini berfungsi sebagai penyimpan data proses sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai pengamatan proses dan sebagai media validasi model yang telah dibuat.