COVER Ikhya Ulumudin Imam Mujahid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ikhya Ulumudin Imam Mujahid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ikhya Ulumudin Imam Mujahid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ikhya Ulumudin Imam Mujahid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ikhya Ulumudin Imam Mujahid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ikhya Ulumudin Imam Mujahid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ikhya Ulumudin Imam Mujahid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pada miniplant Boiler dan Heat Exchanger, dibutuhkan sistem untuk mengamati
sistem secara keseluruhan. Dibutuhkan sistem tambahan berupa perangkat antarmuka
dan sistem basis data sehingga pengamatan dan validasi model dapat
dilakukan dengan lebih baik.Arsitektur sistem disusun sesuai dengan fungsi
sistem yang ingin dibangun dan sebagai dasar pembangunan integrasi sistem.
Layer 0 merupakan sensor network. Pada fasa ini, dibuat dokumen tentang
instrumen yang digunakan sebagai Basic Process Control
System(BPCS)danSafety Control System(SCS). Dokumen yang dibuat meliputi
IPOS (Input, Proses, Output, Suplai), pemetaan memori, diagram pengkabelan,
dan diagram loop dari setiap mode pengontrolan. Pembuatan IPOS dilakukan
dengan cara mengecek hubungan tiap instrumen pengukuran dengan pengontrol,
mengecek besaran sinyal pada setiap instrumen serta membandingkan hasil
pengecekan dengan dokumen standar. Hasil dari pengecekan, didapatkan
instrumen pengukuran temperatur memiliki kesalahan rentang sebesar 15%-50%.
Rentang pengukuran dilakukan pada daerah operasi untuk mendapatkan hasil
akurasi pengukuran yang lebih baik.
Layer 1 merupakan controller network. Pada sistem ini, digunakan SLC (Single
Loop Controller) YS1700. Terdapat 2 SLC yang digunakan, yaitu SLC01 sebagai
pengontrol level pada tangki 11, dan SLC02 sebagai pengontrol temperatur pada
keluaran penukar kalor. SLC menggunakan protokol modbus pada komunikasi
dengan OPC dengan waktu cacah 100ms. Pemilihan waktu cacah ini berdasarkan
pada kecepatan proses.
Layer 2 merupakan unit control network. Pada layer ini terdiri dari komponen
OPC (OLE for Proces Control), antar-muka dan basis data. Pada OPC, dilakukan
penghubungan pada beberapa parameter yang dibutuhkan dalam proses yang akan
ditampilkan pada antar-muka. Komunikasi data antara Level 1 dan Level 2
dilakukan oleh OPC dengan protokol Modbus Serial RTU. Pada antar-muka,
dibuat tampilan yang merepresentasikan keadaan proses. Antar-muka
berkomunikasi dengan OPC menggunakan protokol komunikasi SuiteLink. Antarmuka
dibuat agar dapat menampilkan parameter kontrol dan diakses melui web
browser, sehingga dapat diamati menggunakan berbagai perangkat. Komunikasi
antar-muka dengan web browser ini menggunakan protokol TCP/IP. Pada basis
data, digunakan Wonderware Historian atau lebih sering disebut dengan InSQL
ii
(Industrial SQL). Database ini berfungsi sebagai penyimpan data proses sehingga
data tersebut dapat digunakan sebagai pengamatan proses dan sebagai media
validasi model yang telah dibuat.
Perpustakaan Digital ITB