COVER Dena Karunianto Wibowo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Dena Karunianto Wibowo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Dena Karunianto Wibowo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Dena Karunianto Wibowo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Dena Karunianto Wibowo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Dena Karunianto Wibowo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Dena Karunianto Wibowo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Dena Karunianto Wibowo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Kontrol level pada drum boiler merupakan salah satu sistem penting pada sistem
kontrol Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Kondisi level harus selalu dijaga
agar tidak melewati batas yang ditentukan, jika level keluar dari range operasi
maka proses di PLTU akan berhenti (trip). Pengontrolan level pada drum boiler
tidak mudah dilakukan secara manual karena adanya fenomena shrink dan swell
yang terjadi pada drum boiler akibat sistem yang termasuk pada non minimum
phase system.
Penelitian ini berfokus untuk memodelkan operasi pada drum boiler dan
kemudian merancang sistem kontrol PID yang dapat bekerja pada kondisi operasi
PLTU Jeranjang Unit III. Pemodelan pada drum boiler digunakan dengan
menurunkan hukum dasar seperti hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan
massa. Penurunan model tersebut kemudian dibentuk kedalam bentuk state-space
dengan variabel P(tekanan), Vwt (volume air dibawah permukaan), Vsd (volume
steam dibawah permukaan), dan (kualitas uap) sebagai varibael keadaan. Input
yang digunakan dan diatur adalah aliran uap (qs), aliran feedwater (qf) dan output
yang akan diatur adalah level air ( ) dan tekanan (P). Terdapat juga laju kalor (Q)
sebagai input disturbance. Model yang ada kemudian divalidasi dengan data yang
berasal dari PLTU Jeranjang Unit III.
Model yang telah divalidasi kemudian disimulasikan menggunakan skema 1
Element Control dan 2 Element Control. Dengan skema 1 Element Control dapat
menstabilkan terhadap perubahan step nilai Q dengan kenaikan 10 % dengan tetap
menjaga nilai aliran feedwater pada range operasi (31-33.33 kg/s). Namun ketika
nilai aliran uap (qs) diturunkan 1 Element Control tidak dapat menjaga kestabilan
level pada daerah operasi (-50 mm – 50 mm). Ketidakstabilan terhadap perubahan
aliran uap dikarenakan nilai tekanan yang terus naik. Kenaikan tekanan ini
menyebabkan kondensasi pada uap yang berada pada downcomer sehingga level
permukaan air turun(shrink). Untuk menjaga level pada perubahan aliran uap
diperlukan adanya 2 Element Control dengan tekanan dan level sebagai variabel
yang akan dijaga dengan mengubah nilai aliran feedwater dan aliran uap.
Perpustakaan Digital ITB