digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Faisal Dwiyana Purnawarman
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Faisal Dwiyana Purnawarman
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Faisal Dwiyana Purnawarman
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Faisal Dwiyana Purnawarman
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Faisal Dwiyana Purnawarman
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Faisal Dwiyana Purnawarman
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Faisal Dwiyana Purnawarman
PUBLIC Alice Diniarti

DAFTAR Faisal Dwiyana Purnawarman
PUBLIC Alice Diniarti

Penggunaan metode berbasis resiko dalam penentuan interval inspeksi (Risk Based Underwater Inspection) struktur anjungan lepas pantai (offshore platform) merupakan metode terbaru dalam rangka efisiensi dan optimasi dalam bidang minyak dan gas. Berbagai perusahaan yang sudah menggunakan metode ini masih menggunakan metode kualitatif dalam penentuan tingkat resiko sebuah anjungan lepas pantai. Standar yang ada, yaitu API 2SIM, masih terbatas memberikan petunjuk umum dalam metode penentuan nilai resiko sebuah anjungan, tetapi belum memberikan petunjuk khusus bagaimana penentuan kemungkinan kegagalan (Probability of Failure / PoF) struktur anjungan. Penelitian ini lebih terfokus pada bagaimana metode penentuan kemungkinan kegagalan struktur secara kuantitatif berdasarkan hasil analisis struktur. Nilai kemungkinan kegagalan ini nantinya akan dipakai untuk menghitung resiko dan interval inspeksi sebuah anjungan. Penelitian ini menggunakan metode kehandalan struktur (reliability) dalam menentukan PoF struktur. Metode ini menggunakan analisa runtuh (pushover collapse) agar diketahui besar beban geser (lateral load) apabila diberi beban gelombang perioda ulang 1000 tahun. 2 (dua) buah anjungan yang dijadikan model penelitian ini, diuji dengan simulasi sejumlah 108 data gelombang acak yang terjadi dan dihitung jumlah kegagalan struktur (failure) dibandingkan dengan jumlah data, sehingga didapat nilai perbandingan yang digunakan sebagai nilai PoF. Nilai PoF yang didapat akan digabung dengan nilai konsekuensi kegagalan (Consequence of Failure / CoF) untuk menjadi nilai matriks resiko yang akan dikonversi menjadi interval inspeksi anjungan. Pada pemodelan ini, digunakan anjungan yang berada pada Laut Jawa dan Laut Natuna, dengan karakteristik struktur dan gelombang yang berbeda, agar diketahui perbedaan nilai hasil analisa RBUI. Analisa kehandalan struktur menghasilkan PoF sebesar 3.48 x 10-4 dan 6.13 x 10-3. Nilai resiko yang dihasilkan adalah Medium pada anjungan 1 dan High pada anjungan 2. Sedangkan interval inspeksi yang dihasilkan adalah 9 tahun untuk inspeksi level 2 pada anjungan 1, dan 3 tahun untuk inspeksi level 2 dan 6 tahun inspeksi level 3 pada anjungan 2.