digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Surabaya dengan populasi 2.872.979 jiwa saat ini masih belum mampu memiliki sistem transportasi yang memadai. Rencana pengembangan angkutan massal cepat yang terkoneksi dengan moda transportasi lain merupakan respon yang tepat untuk turut menyelesaikan permasalahan transportasi saat ini. Dengan adanya konektivitias maka jaringan trayek memiliki jangkauan yang lebih luas. Konektivitas antarmoda tersebut terwujud dalam fasilitas transit yang memudahkan pengguna untuk berpindah moda. Menurut Peraturan Daerah No.21 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya, terdapat perencanaan stasiun intermoda di Terminal Joyoboyo yang mengintegrasikan beberapa moda angkutan baik berbasis jalan maupun rel. Tujuan dari perancangan ini dimaksudkan untuk merancang sebuah Stasiun Intermoda Joyoboyo yang dapat mengintegrasikan moda transportasi monorel, trem, bus, taxi, dan angkutan kota sebagai feeder. Selain itu juga stasiun intermoda didukung dengan sistem park & ride dan place making untuk meningkatkan jumlah dan minat calon pengguna. Strategi perancangan yang dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan sirkulasi dan wayfinding yang meningkatkan efisiensi pergerakan dari pengguna untuk berpindah moda tanpa terjadinya konflik.