digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kombinasi Lisinopril dan Hidroklorotiazid sebagai tablet multikomponen telah diperkenalkan untuk pengobatan hipertensi. Metode penetapan kadar secara kolorimetri yang mudah, sensitif dan ekonomis dalam sediaan campuran tersebut telah dilakukan dalam penelitian ini. Metode untuk penetapan kadar Lisinopril berdasarkan reaksinya dengan Asam Askorbat dalam medium DMF yang menghasilkan produk berwarna yang menghasilkan serapan maksium pada 525 nm. Sementara metode penetapan kadar Hidroklorotiazid mengacu pada reaksi Bratton- Marshall, dimana Hidroklorotiazid ditetapkan secara kolorimetri setelah mengalami proses diazotasi dan di kopling dengan reagen N-(1-Naphthyl)-1,2- Ethanediamine sehingga menghasilkan serapan maksimum pada 518 nm. Metode analisis di validasi dan selanjutnya digunakan untuk penentuan kadar Lisinopril dan Hidroklorotiazid pada sediaan tablet campuran. Persamaan regresi linier yang diperoleh dari rentang konsentrasi 10-60 ?g/mL adalah y = 0,00953x dengan koefisien korelasi 0,998123 untuk Lisinopril, dan y = 0,01599x dengan koefisien korelasi 0,999479 untuk Hidroklorotiazid. Batas deteksi dan batas kuantisasi Lisinopril yaitu 3,68 ?g/mL dan 12,26 ?g/mL; untuk Hidroklorotiazid yaitu 2,03 ?g/mL dan 6,78 ?g/mL dihitung secara statistik dari kurva kalibrasi berdasarkan guideline dari ICH. Hasil uji presisi pada hari yang sama diperoleh SBR berturutturut pada hari ke-1, ke-2 dan ke-3 adalah sebesar 0,86%; 0,66% dan 1,44% untuk Lisinopril; dan 0,34%; 0,36% dan 0,52% untuk Hidroklorotiazid. Sedangkan presisi antar hari diperoleh nilai SBR 0,4% untuk Lisinopril dan 0,13% untuk Hidroklorotiazid. Nilai persen perolehan kembali (% recovery) dengan metode simulasi (spiked-placebo rcovery) berkisar 98,45 - 101,97% untuk Lisinopril dan 99,07 – 101,87% untuk Hidroklorotiazid. Uji ketegaran menunjukkan bahwa adanya sedikit perubahan pada waktu pemanasan dan variasi kecil pada banyaknya volume penderivat tidak menyebabkan perbedaan pada hasil analisis. Nilai SBR dan perbedaan antara perubahan parameter dengan kondisi normal adalah lebih kecil dari 2%. Hasil penetapan kadar Lisinopril dan Hidroklorotiazid dalam produk obat yang dihitung berdasarkan kadar yang tertera di etiket diperoleh kadar Lisinopril sebesar 99,65 – 100,02% dan Hidroklorotiazid sebesar 99,54 – 100,23%. Berdasarkan keseluruhan hasil dapat disimpulkan bahwa metode analis penentuan kadar Lisinopril dan Hidroklorotiazid dalam sediaan campuran merupakan metode analisis yang valid yang dapat digunakan untuk penetapan kadar secara kolorimetri.