Kombinasi Lisinopril dan Hidroklorotiazid sebagai tablet multikomponen telah
diperkenalkan untuk pengobatan hipertensi. Metode penetapan kadar secara
kolorimetri yang mudah, sensitif dan ekonomis dalam sediaan campuran tersebut
telah dilakukan dalam penelitian ini. Metode untuk penetapan kadar Lisinopril
berdasarkan reaksinya dengan Asam Askorbat dalam medium DMF yang
menghasilkan produk berwarna yang menghasilkan serapan maksium pada 525 nm.
Sementara metode penetapan kadar Hidroklorotiazid mengacu pada reaksi Bratton-
Marshall, dimana Hidroklorotiazid ditetapkan secara kolorimetri setelah
mengalami proses diazotasi dan di kopling dengan reagen N-(1-Naphthyl)-1,2-
Ethanediamine sehingga menghasilkan serapan maksimum pada 518 nm. Metode
analisis di validasi dan selanjutnya digunakan untuk penentuan kadar Lisinopril dan
Hidroklorotiazid pada sediaan tablet campuran. Persamaan regresi linier yang
diperoleh dari rentang konsentrasi 10-60 ?g/mL adalah y = 0,00953x dengan
koefisien korelasi 0,998123 untuk Lisinopril, dan y = 0,01599x dengan koefisien
korelasi 0,999479 untuk Hidroklorotiazid. Batas deteksi dan batas kuantisasi
Lisinopril yaitu 3,68 ?g/mL dan 12,26 ?g/mL; untuk Hidroklorotiazid yaitu 2,03
?g/mL dan 6,78 ?g/mL dihitung secara statistik dari kurva kalibrasi berdasarkan
guideline dari ICH. Hasil uji presisi pada hari yang sama diperoleh SBR berturutturut pada hari ke-1, ke-2 dan ke-3 adalah sebesar 0,86%; 0,66% dan 1,44% untuk
Lisinopril; dan 0,34%; 0,36% dan 0,52% untuk Hidroklorotiazid. Sedangkan presisi
antar hari diperoleh nilai SBR 0,4% untuk Lisinopril dan 0,13% untuk
Hidroklorotiazid. Nilai persen perolehan kembali (% recovery) dengan metode
simulasi (spiked-placebo rcovery) berkisar 98,45 - 101,97% untuk Lisinopril dan
99,07 – 101,87% untuk Hidroklorotiazid. Uji ketegaran menunjukkan bahwa
adanya sedikit perubahan pada waktu pemanasan dan variasi kecil pada banyaknya
volume penderivat tidak menyebabkan perbedaan pada hasil analisis. Nilai SBR
dan perbedaan antara perubahan parameter dengan kondisi normal adalah lebih
kecil dari 2%. Hasil penetapan kadar Lisinopril dan Hidroklorotiazid dalam produk
obat yang dihitung berdasarkan kadar yang tertera di etiket diperoleh kadar
Lisinopril sebesar 99,65 – 100,02% dan Hidroklorotiazid sebesar 99,54 – 100,23%.
Berdasarkan keseluruhan hasil dapat disimpulkan bahwa metode analis penentuan
kadar Lisinopril dan Hidroklorotiazid dalam sediaan campuran merupakan metode
analisis yang valid yang dapat digunakan untuk penetapan kadar secara kolorimetri.
Perpustakaan Digital ITB