digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Safira Nafisa
PUBLIC yana mulyana

COVER Safira Nafisa
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Safira Nafisa
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Safira Nafisa
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Safira Nafisa
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Safira Nafisa
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Safira Nafisa
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Safira Nafisa
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Safira Nafisa
PUBLIC yana mulyana

Pengobatan infeksi laten bakteri intraseluler memiliki keterbatasan seperti ketidakmampuan antimikroba berpenetrasi ke dalam sel target. Lokalisasi bakteri patogen seperti Mycobacterium tuberculosis (Mtb) atau Staphylococcus aureus (S. aureus) di dalam sel mengakibatkan terjadinya proteksi bakteri terhadap sistem imun dan menurunkan efisiensi kerja dari antimikroba yang digunakan. Dalam penelitian ini, rifampisin yang merupakan antibiotik untuk terapi infeksi laten mikobakterial maupun non-mikobakterial diformulasikan bersama dengan artinM dalam bentuk nanopartikel. ArtinM merupakan lektin dari biji cempedak yang diharapkan mampu meningkatkan penghantaran rifampisin ke dalam sel. Teknik yang digunakan dalam pembuatan nanopartikel adalah dispersi dari campuran fasa lipid yang berupa lesitin, asam oleat, dan rifampisin dengan air yang distabilkan oleh emulgator. ArtinM diadsorpsikan pada permukaan nanopartikel melalui interaksi ionik. Karakterisasi artinM dilakukan dengan elektroforesis SDS-PAGE dan uji hemaglutinasi serta perhitungan kandungan total protein melalui reaksi warna dengan reagen Bradford. Optimasi formulasi dilakukan menggunakan desain Box-behnken dengan variabel uji meliputi: konsentrasi campuran lesitin dan asam oleat, rifampisin, serta Tween 80 untuk menghasilkan respons diameter partikel, efisiensi penjeratan, dan drug loading yang dapat diterima. Evaluasi formula meliputi penentuan ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta potensial, efisiensi penjeratan, dan drug loading, serta uji pelepasan, internalisasi nanopartikel ke dalam sel, dan uji antimikroba. Berdasarkan model persamaan yang dihasilkan, formula lesitin 0,6%, asam oleat 0,3%, rifampisin 0,3%, artinM 0,006%, dan Tween 80 2% menghasilkan diameter partikel sebesar 298,8±35,2 nm dengan indeks polidispersitas 0,307±0,062, efisiensi penjeratan 47,24±5,51%, serta drug loading 13,03±2,52%. Profil pelepasan menunjukkan bahwa rifampisin dalam nanopartikel dapat lepas lebih tinggi pada pH 7,4 dibandingkan pada pH 5,2. Nanopartikel rifampisin berbasis lesitin ini mampu terinternalisasi secara kualitatif ke dalam sitoplasma sel 3T3 Balb/c, dan memiliki aktivitas antimikroba dengan konsentrasi hambat minimum yang setara dengan larutan rifampisin. Formula ini berpotensi dikembangkan sebagai penghantaran antibiotik untuk meningkatkan efisiensi terapi bakteri patogen intraseluler