Sintesis hijau menjadi salah satu metode alternatif sintesis nanopartikel perak (AgNPs) karena proses dan produk hasil sintesis tidak berbahaya bagi tubuh manusia dan lingkungan serta mudah dilakukan. Penelitian ini memanfaatkan ekstrak ubi Cilembu dengan bantuan pemanasan gelombang mikro yang mengandung gula pereduksi berupa maltosa sebagai agen pereduksi dan penyetabil dalam proses sintesis AgNPs. Agen pereduksi digunakan untuk mereduksi ion Ag+ menjadi Ag0, sementara agen penyetabil mencegah terbentuknya agregasi. Variasi pada penelitian ini terdapat pada suasana reaksi pada keadaan asam (pH=5) dan keadaan basa (pH=9) serta lamanya waktu pemanasan gelombang mikro dengan waktu 0, 30, 60, dan 90 detik. Hasil pengamatan visual menunjukkan pembentukan nanopartikel perak dengan perubahan warna sampel menjadi lebih gelap. Hasil pengujian besar partikel Dynamic Light Scattering menunjukkan adanya pengaruh pH dan waktu pemanasan terhadap besar diameter higrodinamis partikel yang dihasilkan dan keseragaman ukuran yang terbentuk. Spektroskopi UV-Vis dari sampel yang dipanaskan menunjukan puncak absorbansi pada rentang 400-500 nm yang merupakan karakteristik Surface Plasmon Resonance dari AgNPs. Hasil observasi TEM menunjukkan morfologi sampel