digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dampak banjir merupakan bencana yang memiliki dampak paling signifikan di dunia. Banjir dikategorikan sebagai bencana hidrogeologi yang merupakan hubungan kompleks antara lingkungan fisik, alami dan buatan, dan masyarakat dimana didalamnya terrmasuk karakteristik, fungsi, organisasi, pembangunan, dan persepsi manusia terkait dengan proses geologi dan hidrologi. Peningkatan populasi mengakibatkan meningkatnya urbanisasi, daerah terbangun, dan daerah resapan air berkurang sehingga meningkatkan laju aliran permukaan dan banjir. Penelitian ini melihat aliran permukaan sebagai suatu sistem yang dapat dipengaruhi oleh intervensi peningkatan pajak daerah dalam mengendalikan perubahan tutupan lahan. Tujuan dari studi ini ialah untuk menguji model konspetual bahwa banjir tidak hanya dipengaruhi oleh komponen fisik tetapi juga oleh komponen ekonomi, sosial, teknologi, dan kelembagaan. Penelitian dilakukan menggunakan model hidrogeologi berbasis proses fisik yang menunjukan bahwa terdapat dua parameter sensitif dalam aliran permukaan yaitu bilangan kurva aliran permukaan dan waktu jeda aliran permukaan. Relational Tree Analysis digunakan dalam mendalami komponen pembentuk sistem yang kemudian dirangkai dalam model keterkaitan sistem. Intervensi komponen dilakukan terhadap komponen Sungai, Pohon dan Semak, Lembaga DAS, dan Pajak. Diantara intervensi yang dilakukan, komponen Pohon dan Semak menjadi komponen yang paling penting untuk dikembangkan dalam mencapai tujuan pengendalian aliran permukaan di daerah aliran sungai.