Dampak banjir merupakan bencana yang memiliki dampak paling signifikan di
dunia. Banjir dikategorikan sebagai bencana hidrogeologi yang merupakan
hubungan kompleks antara lingkungan fisik, alami dan buatan, dan masyarakat
dimana didalamnya terrmasuk karakteristik, fungsi, organisasi, pembangunan, dan
persepsi manusia terkait dengan proses geologi dan hidrologi. Peningkatan populasi
mengakibatkan meningkatnya urbanisasi, daerah terbangun, dan daerah resapan air
berkurang sehingga meningkatkan laju aliran permukaan dan banjir. Penelitian ini
melihat aliran permukaan sebagai suatu sistem yang dapat dipengaruhi oleh
intervensi peningkatan pajak daerah dalam mengendalikan perubahan tutupan
lahan. Tujuan dari studi ini ialah untuk menguji model konspetual bahwa banjir
tidak hanya dipengaruhi oleh komponen fisik tetapi juga oleh komponen ekonomi,
sosial, teknologi, dan kelembagaan. Penelitian dilakukan menggunakan model
hidrogeologi berbasis proses fisik yang menunjukan bahwa terdapat dua parameter
sensitif dalam aliran permukaan yaitu bilangan kurva aliran permukaan dan waktu
jeda aliran permukaan. Relational Tree Analysis digunakan dalam mendalami
komponen pembentuk sistem yang kemudian dirangkai dalam model keterkaitan
sistem. Intervensi komponen dilakukan terhadap komponen Sungai, Pohon dan
Semak, Lembaga DAS, dan Pajak. Diantara intervensi yang dilakukan, komponen
Pohon dan Semak menjadi komponen yang paling penting untuk dikembangkan
dalam mencapai tujuan pengendalian aliran permukaan di daerah aliran sungai.
Perpustakaan Digital ITB