digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Andreas Wahyu Wibowo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Andreas Wahyu Wibowo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Andreas Wahyu Wibowo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Andreas Wahyu Wibowo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Andreas Wahyu Wibowo
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Andreas Wahyu Wibowo
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Andreas Wahyu Wibowo
PUBLIC Alice Diniarti

Kehandalan dan umur (life time) suatu lapisan cat (organic coating) tergantung pada beberapa faktor diantaranya adalah jenis cat, kondisi lingkungan dan standar preparasi permukaan sebelum pengecatan dilaksanakan. Dry abrasive sand blasting merupakan salah satu metoda preparasi permukaan yang paling sering digunakan pada galangan kapal atau industri lainnya, sebelum proses pelapisan cat sebagai lapisan anti korosi dilakukan. Sifat-sifat kekasaran permukaan benda hasil preparasi dengan metoda sand blasting (blast cleaning) bervariasi dan sangat tergantung pada jenis material abrasif, tekanan udara atau peralatan yang digunakan selama proses sand blasting berlangsung. Untuk mengetahui dan membuktikan bahwa pasir gunung Merapi dapat digunakan sebagai salah satu alternatif media abrasif pengganti pasir kuarsa silika, maka perlu dilakukan pengujian untuk membandingkan tingkat kekasaran permukaan, daya lekat (adhesion) dan ketahanan lapisan cat (organic coating). Percobaan sand blasting dilakukan menggunakan pasir gunung Merapi dan pasir kuarsa silika Lampung sebagai media abrasifnya dan selanjutnya hasil preparasi dilapisi dengan cat jenis alkyd/red lead dan epoxy/zinc phosphate yang diekspose di dalam salt spray chamber selama 500 jam. Hasil percobaan menunjukkan kedalaman profil yang dicapai adalah 62 dan 72 ?m, uji daya lekat cat hasil preparasi menggunakan kedua jenis pasir dengan metoda cross cut masuk klasifikasi 4B dan hasil salt spray chamber mempunyai rating number 7 dan 9. Hasil percobaan membuktikan bahwa pasir gunung Merapi dapat digunakan sebagai alternatif media abrasif sand blasting untuk menggantikan pasir kuarsa silika.