Tata letak fixture memegang peranan penting dalam ketelitian hasil
pemesinan. Umumnya, desain fixture dilakukan secara trial-and-error, sehingga
mahal dan boros waktu. Mengenai hal ini, penelitian dalam bidang fixture
berdasar analisis elemen hingga (FEA) telah secara luas diaplikasikan oleh para
peneliti. Meskipun demikian, kekurangan utama dalam penelitian-penelitian ini
adalah dalam hal pemodelan pemosisi dan pencekam serta beban pemesinan.
Penelitian-penelitian ini menganggap benda kerja dan elemen fixture bersifat rigid
walaupun dalam kenyataannya bersifat elastis. Torsi pahat potong yang
menghasilkan kecenderungan rotasi benda kerja juga tidak dipertimbangkan.
Tujuan penelitian ini adalah mencari pemodelan elemen fixture dan
pembebanan yang secara akurat dapat memprediksi besarnya deformasi benda
kerja dengan menggunakan perangkat lunak simulasi berbasis FEA. Pengetahuan
deformasi benda kerja sebagai akibat pencekaman dan pembebanan pada sistem
fixture-benda kerja penting untuk menjamin kualitas produksi suatu komponen.
Perangkat lunak simulasi berbasis FEA digunakan sebagai sarana bantu
untuk mencari pemodelan elemen fixture dan pembebanan. Pemodelan yang
paling representatif ini akan dijadikan sebagai kondisi batas untuk optimisasi
desain fixture. ANSYS parametric design language code (APDL) digunakan
untuk mengembangkan algoritma optimisasi secara otomatis tata letak fixture ini
serta besarnya gaya pencekaman. Minimalisasi deformasi benda kerja dijadikan
sebagai fungsi tujuan dalam proses optimisasi desain tata letak fixture. Variabel
desain dalam optimisasi adalah letak pemosisi dan pencekam serta gaya
pencekaman. Sedangkan fungsi kendala berupa tegangan von Mises dan tidak
boleh melebihi tegangan luluh material benda kerja.
Dalam studi ini, model-model elemen hingga telah dikembangkan. Pemodelan ini
meliputi: Pertama, pemodelan elemen-elemen fixture lebih sesuai dimodelkan dengan
kontak permukaan. Pemodelan ini mampu memprediksi deformasi benda kerja dengan
tingkat kesesuaian berkisar 3-5 % dengan data eksperimen yang ada di literatur. Kedua,
dalam penggurdian dan pengefreisan, gaya aksial cukup dimodelkan dengan gaya titik
tunggal. Sedangkan torsi tidak boleh diabaikan dalam pemodelan pembebanan.
Optimisasi bertujuan untuk mencapai ketelitian dan stabilitas benda kerja dalam
waktu yang bersamaan. Algoritma optimisasi yang ditulis dalam kode APDL telah
berhasil mengoptimisasikan lokasi pemosisi, lokasi pencekam, dan besarnya gaya
pencekaman secara otomatis. Metode ini mampu meminimalisasi deformasi benda kerja
dan gaya pencekaman serta mencapai stabilitas sistem fixture-benda kerja.
Perpustakaan Digital ITB