digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tesis_Andy Danang R_23117038.pdf)u
Terbatas D. Budina
» ITB

Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan masa usang PLTU dengan menggunakan kajian finansial. Life Cycle Management merupakan salah satu metode perhitungan finansial yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam LCM, Life Cycle Cost Analysis (LCCA) terdiri dari dua komponen biaya yaitu biaya akuisisi dan biaya pengelolaan.. Terdapat beberapa indikator kinerja dan biaya yang dibuat untuk melakukan penilaian terhadap LCCA. Indikator tersebut diantaranya breakeven point, pareto biaya, cost of energy, internal return of rate. Dua point utama yaitu penggunaan financial analysis (LCCA) untuk memperkirakan masa usang pembangkit, dan untuk menilai kelayakan investasi yang telah dilaksanakan. Hasil dari perhitungan LCCA menunjukkan bahwa PLTU yang menjadi objek penelitian sudah menunjukkan gejala memasuki masa usang (wear-out cycle) sejak Tahun 2015. Hal tersebut ditandai dengan adanya penurunan benefit / increase in cash selama beberapa tahun hingga akhirnya unit mengalami kegagalan operasi dengan kurun waktu yang cukup lama. Sebagai dampaknya, biaya pengelolaan terutama untuk kebutuhan perbaikan meningkat secara signifikan dalam kurun waktu yang singkat. Cash flow mengalami penurunan signifikan karena tidak ada pemasukan dari hasil penjualan produksi listrik. Dalam kasus seperti ini, analisis Life Cycle Cost (LCC) sangat diperlukan sebagai pendukung dalam menentukan kebijakan investasi. Dengan adanya analisis LCC maka dapat diperkirakan beberapa point utama yang harus dipertimbangkan dalam membuat kebijakan investasi. Point tersebut adalah dasar untuk menentukan layak atau tidaknya investasi dilakukan, dan jika investasi tersebut layak dilaksanakan maka harus diperkirakan payback periode. Dengan menggunakan metode IRR yang dihitung dengan bantuan program Microsoft Excell, hasil perhitungan menunjukkan bahwa investasi yang telah dilaksanakan adalah layak (nilai IRR sebesar 84% jika dibandingkan dengan discount rate sebesar 12%). Perhitungan ini dilakukan dengan mempertimbangkan perkiraan pendapatan bersih dalam kurun waktu 30 tahun mendatang.