digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Yessy Dewandari Kusuma Wardani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Yessy Dewandari Kusuma Wardani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Yessy Dewandari Kusuma Wardani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Yessy Dewandari Kusuma Wardani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Yessy Dewandari Kusuma Wardani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Yessy Dewandari Kusuma Wardani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Yessy Dewandari Kusuma Wardani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mencegah terbentuknya air asam tambang adalah mencampurkan material yang berpotensi membentuk asam (Potentially Acid Forming/PAF) dan material yang tidak berpotensi membentuk asam (Non Potentially Acid Forming/NAF). Abu terbang (fly ash), yang merupakan limbah B3, dapat digunakan sebagai material campuran untuk mencegah pembentukan air asam tambang karena ukurannya yang kecil dan sifat alkalinya yang diharapkan dapat menetralkan pH air asam. Karakterisasi dilakukan menggunakan beberapa pengujian, antara lain: uji mineralogi (XRF dan XRD), uji fisik batuan, uji statik (Acid Base Accounting, pH Pasta, dan Net Acid Generating), dan uji kinetik (Free Draining Column Leach Test). Sampel PAF yang digunakan merupakan batuan penutup PT Kaltim Prima Coal dengan ukuran +2 mesh, +3 mesh, dan -3 mesh serta fly ash yang berasal dari PLTU Asam Asam yang berada di dekat lokasi penambangan PT Arutmin Indonesia. Penelitian dilakukan dengan beberapa komposisi pencampuran PAF dan fly ash yang didasarkan pada variasi ukuran butir PAF dan variasai penambahan jumlah fly ash. Pada variasai penambahan jumlah fly ash, fly ash yang memiliki kapasitas penetral asam yang cukup besar, yakni ANC sebesar 259,95 kg H2SO4/ton dapat digunakan sebagai material campuran untuk menetralkan air asam tambang (nilai pH berada di rentang 8 – 10). Kemampuan fly ash dalam menetralkan asam mengalami penurunan yang ditunjukkan dengan penurunan nilai pH material campuran pada siklus tiga harian (dari rentang 7 – 8 turun hingga rentang 3 – 4) dan penurunan pH material fly ash (dari rentang 8 – 10 turun menjadi pH 8). Dari hasil pengujian variasi ukuran butir PAF, fly ash yang halus dapat dimanfaatkan untuk mencegah reaksi oksidasi pembentukan asam dengan mengisi ruang pori butiran PAF. Perubahan fisik material terjadi pada siklus tiga harian, di mana terbentuk crack dan peningkatan porositas yang mengakibatkan oksigen dan air mudah mengisi pori sehingga terjadi reaksi oksidasi (pH turun dari rentang 6 – 7,5 hingga rentang 3 – 7).