digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019 TA PP ANINDYA DEVI WINDAPUTRI 1.pdf ]
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Salah satu kebutuhan primer manusia adalah sandang atau pakaian. Pakaian atau kain, erat kaitannya dengan istilah tekstil. Dalam pemenuhan kebutuhan manusia tersebut, dibutuhkan sebuah material yang dikenal dengan istilah tekstil. Tekstil atau kain adalah bahan tenun fleksibel yang terdiri dari susunan alami atau buatan yang sering disebut dengan benang. Kain perca merupakan sisa kain dari proses penjahitan. Kain-kain ini umumnya berupa kain sintetis, sehingga tumpukan kain perca sering kali dibakar atau dibuang begitu saja ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kain perca berbahan dasar sintetis berpotensi untuk diolah lebih lanjut menggunakan teknik reka latar tekstil yang memanfaatkan suhu panas. Apabila diolah menggunakan suhu panas, kain sintetis cenderung memiliki tekstur yang menarik. Teknik tersebut merupakan teknik yang dipakai oleh Kim Thittichai melalui bukunya yang berjudul Hot Textile (2007). Pengolahan tekstil dengan memanfaatkan suhu panas dapat memberi tekstur pada kain. Suhu panas dapat dihantarkan dari media penghantar panas seperti heat gun, hair dryer, setrika, atau dengan proses yang melibatkan energi panas, yaitu direbus. Produk fashion yang menggunakan material kain perca yang diolah menggunakan teknik reka latar melalui suhu panas ini diharapkan dapat menjadi alternatif pengolahan kain perca yang lebih eksploratif.