digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC karya

Abstract
PUBLIC karya

Tesis
PUBLIC karya

E-commerce dapat diartikan sebagai aktivitas belanja online dengan menggunakan jaringan internet serta cara transaksinya melalui transfer uang secara digital. Saat ini, pertumbuhan penggunaan e-commerce di Indonesia semakin meningkat. Data dari statista.com menunjukkan bahwa 54,6% masyarakat di Indonesia telah menggunakan e-commerce, dan angka ini diprediksi akan naik menjadi 86,3% pada tahun 2023. Marketplace merupakan jenis ecommerce yang paling berkembang belakangan ini. Semakin banyak penggunaan e-commerce, semakin sering pula muncul masalah yang harus dihadapi. Pengelolaan risiko yang dianggap sulit dilakukan menyebabkan ancaman tidak terkendali. Berbagai masalah mulai sering muncul, mulai dari phising akun Lazada pada 2016 dan penipuan di Tokopedia pada 2018 di Indonesia, sampai masalah peretasan kartu kredit terkait e-commerce yang berpusat di Australia pada 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan kerangka kerja pengelolaan risiko Teknologi Informasi yang lebih mudah dilakukan dan sesuai dengan kebutuhan marketplace sehingga lebih banyak marketplace melakukan pengelolaan risiko Teknologi Informasi dengan baik. Penelitian dilakukan dengan menganalisis kebutuhan kerangka kerja pengelolaan risiko Teknologi Informasi pada marketplace, menganalisis dan membandingkan standar yang telah ada, memodifikasi standar agar sesuai dengan kebutuhan, dan menyusun hasil analisis menjadi sebuah kerangka kerja yang utuh. Penelitian menggunakan Risk IT Framework sebagai acuan utama serta ISO 31000 dan OCTAVE sebagai pelengkap untuk menghasilkan sebuah kerangka kerja pengelolaan risiko Teknologi Informasi pada marketplace yang sesuai dengan analisis kebutuhan. Kerangka kerja yang dihasilkan mencakup definisi, tujuan, prinsip, karakteristik, gambaran keseluruhan kerangka kerja, penjelasan setiap prosesnya. Jika dibandingkan dengan Risk IT Framework yang memiliki 43 aktivitas, kerangka kerja hasil lebih mudah dilakukan karena hanya memiliki 18 aktivitas. Dengan adanya perhatian terhadap risiko keamanan, ancaman yang biasa hanya terjadi pada marketplace dapat diidentifikasi dan ditangani dengan lebih mudah.