digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alvianto Roeseno
PUBLIC didi kusnendi

Penyu hijau merupakan reptil dengan status konservasi terancam punah. Pemilihan lokasi bersarang merupakan perilaku penting bagi penyu, karena berpengaruh terhadap kesintasannya. Penyu hijau cenderung bersarang di sekitar daerah bervegetasi di belakang pasir terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi dan struktur vegetasi, mengetahui adanya preferensi lokasi bersarang penyu hijau berdasarkan karakteristik vegetasi, serta mengetahui adanya perbedaan karakter vegetasi antar stasiun di Taman Pesisir Pantai Penyu Pangumbahan. Komposisi vegetasi ditentukan melalui analisis vegetasi dengan metode plot kuadrat, penentuan struktur hutan ditentukan dengan diagram profil berdasarkan plot contoh 10x60 m2. Preferensi lokasi bersarang ditentukan melalui uji ANOVA. Perbedaan karakter vegetasi diuji melalui ui ANOVA uji Kruskal Wallis, dan regresi linier berganda menggunakan delapan parameter vegetasi. Ditemukan tiga zona vegetasi yaitu zona gumuk pasir didominasi Spinifex littoreus; zona punggung bukit didominasi Pandanus tectorius dan Calophyllum inophyllum; dan zona hutan didominasi Inocarpus fagifer. Selama periode 2018 hingga April 2019 tercatat 430 sarang, dan menunjukkan adanya preferensi dari penyu dalam penentuan lokasi bersarang. Populasi penyu hijau di pantai peneluran ini cenderung memilih lokasi bersarang di stasiun 2 dengan karakteristik kerapatan tegakan antara 125-525 individu/ha, kerimbunan tegakan antara 1,37-2,56 m2/ha, lebar vegetasi antara 48,4-112 meter, penutupan tajuk antara 61-87%, kerapatan batang pandan antara 6000-1000 batang/ha, kerapatan akar pandan antara 20.000-42.500 akar/ha, lebar vegetasi pandan antara 4,5-8 meter, dan dominansi herba rambat antara 1,38-11,49%. Karakter vegetasi antar stasiun di pantai peneluran ini menunjukkan adanya perbedaan terutama dalam hal lebar vegetasi, kerapatan batang pandan, dan dominansi herba rambat.