Penyu hijau merupakan reptil dengan status konservasi terancam punah. Pemilihan lokasi
bersarang merupakan perilaku penting bagi penyu, karena berpengaruh terhadap
kesintasannya. Penyu hijau cenderung bersarang di sekitar daerah bervegetasi di belakang
pasir terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi dan struktur vegetasi,
mengetahui adanya preferensi lokasi bersarang penyu hijau berdasarkan karakteristik
vegetasi, serta mengetahui adanya perbedaan karakter vegetasi antar stasiun di Taman
Pesisir Pantai Penyu Pangumbahan. Komposisi vegetasi ditentukan melalui analisis
vegetasi dengan metode plot kuadrat, penentuan struktur hutan ditentukan dengan diagram
profil berdasarkan plot contoh 10x60 m2. Preferensi lokasi bersarang ditentukan melalui uji
ANOVA. Perbedaan karakter vegetasi diuji melalui ui ANOVA uji Kruskal Wallis, dan
regresi linier berganda menggunakan delapan parameter vegetasi. Ditemukan tiga zona
vegetasi yaitu zona gumuk pasir didominasi Spinifex littoreus; zona punggung bukit
didominasi Pandanus tectorius dan Calophyllum inophyllum; dan zona hutan didominasi
Inocarpus fagifer. Selama periode 2018 hingga April 2019 tercatat 430 sarang, dan
menunjukkan adanya preferensi dari penyu dalam penentuan lokasi bersarang. Populasi
penyu hijau di pantai peneluran ini cenderung memilih lokasi bersarang di stasiun 2 dengan
karakteristik kerapatan tegakan antara 125-525 individu/ha, kerimbunan tegakan antara
1,37-2,56 m2/ha, lebar vegetasi antara 48,4-112 meter, penutupan tajuk antara 61-87%,
kerapatan batang pandan antara 6000-1000 batang/ha, kerapatan akar pandan antara
20.000-42.500 akar/ha, lebar vegetasi pandan antara 4,5-8 meter, dan dominansi herba
rambat antara 1,38-11,49%. Karakter vegetasi antar stasiun di pantai peneluran ini
menunjukkan adanya perbedaan terutama dalam hal lebar vegetasi, kerapatan batang
pandan, dan dominansi herba rambat.