Konsumsi energi dunia terus mengalami peningkatan dan diperkirakan konsumsi
energi akan meningkat 28% pada tahun 2040. Sayangnya permintaan energi yang terus
meningkat tidak diimbangi oleh ketersediaan energi saat ini. Agar dapat menyeimbangkan
permintaan dan ketersediaan energi, perlu dilakukan penghematan, yaitu dengan melakukan
manajemen energi. Pada penelitian ini penulis menawarkan suatu cara memanajemen energi
yaitu dengan melakukan disagregasi energi listrik. Penulis memanfaatkan konsep Internet of
Things pada sistem disagregasi yang dibangun untuk melakukan komunikasi antar perangkat,
penyimpanan, dan data analitik. Pada studi ini telah dilakukan simulasi beban dengan
menggunakan empat buah lampu pijar dengan daya yang berbeda-beda. Kemudian dilakukan
karakterisasi peralatan dan penulis juga mencoba algoritma yang dibangun untuk tiga buah
peralatan dapur. Hasilnya algoritma berhasil mendeteksi aktivitas lampu saat simulasi beban
dengan akurasi sebesar 100% dan saat diterapkan ke peralatan dapur memiliki akurasi sebesar
78%. Selanjutnya dilakukan metode clustering 1 dimensi dan 2 dimensi untuk mendeteksi
adanya multistate. Metode 1 dimensi berhasil dengan akurasi sebesar 100% namun metode 2
dimensi memiliki akurasi sebesar 90%. Untuk meningkatkan selektivitas algoritma
disagregasi, dilakukan pula analisis konsumsi energi dengan melibatkan daya reaktif untuk
dapat mendisagregasi konsumsi energi listrik rumah tangga.