digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hening Puji Pangastuti
PUBLIC Alice Diniarti

Industri yang berkembang dengan pesat diera modern ini adalah industri kosmetik. Produk yang memiliki nilai jual tinggi adalah masker dan tabir surya. Masker berguna untuk melembabkan kulit dan menutrisi kulit sedangkan tabir surya berguna untuk melindungi kulit dari radiasi ultraviolet. Radiasi ultraviolet (UV) yang terpapar pada kulit dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kanker kulit. Produk tabir surya yang beredar dipasaran terbuat dari bahan anorganik seperti TiO2 dan ZnO yang dapat menyebabkan permasalahan lingkungan dan toksik terhadap hewan. Pada studi sebelumnya, ditemukan suatu material yang berasal dari tumbuhan ivy yang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai tabir surya. Sehingga pada penelitian ini dibuat film yang dapat melembabkan dan dapat dijadikan sebagai tabir surya yang berasal dari bahan organik yang dapat terdegradasi yaitu ekstrak ivy, nanoselulosa, dan kitosan. Pembuatan film dilakukan dengan mencampurkan nanoselulosa dan kitosan dalam bentuk suspensi dan ditambahkan ekstrak ivy kemudian dicetak pada plat kaca. Dilakukan karakterisasi pada ekstrak ivy dan film menggunakan UV-Vis untuk mengetahui aktivitasnya pada daerah UV. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa ekstrak ivy memiliki kemampuan menyerap radiasi ultraviolet maksimum pada panjang gelombang 280 nm dan mengalami penurunan hingga 400nm. Selanjutnya, Film yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan UV-vis yang menghasilkan absorbansi pada rentang 290-400 nm. Hasil karakterisasi mengindisikasikan bahwa ekstrak ivy dan film berbasis nanoselulosa, kitosan, dan ekstrak ivy memiliki kemampuan menyerap radiasi UV sehingga dapat digunakan sebagai alternatif produk tabir surya.