Industri yang berkembang dengan pesat diera modern ini adalah industri kosmetik.
Produk yang memiliki nilai jual tinggi adalah masker dan tabir surya. Masker berguna untuk
melembabkan kulit dan menutrisi kulit sedangkan tabir surya berguna untuk melindungi kulit
dari radiasi ultraviolet. Radiasi ultraviolet (UV) yang terpapar pada kulit dalam jangka waktu
yang lama dapat menyebabkan kanker kulit. Produk tabir surya yang beredar dipasaran
terbuat dari bahan anorganik seperti TiO2 dan ZnO yang dapat menyebabkan permasalahan
lingkungan dan toksik terhadap hewan. Pada studi sebelumnya, ditemukan suatu material
yang berasal dari tumbuhan ivy yang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai tabir surya.
Sehingga pada penelitian ini dibuat film yang dapat melembabkan dan dapat dijadikan
sebagai tabir surya yang berasal dari bahan organik yang dapat terdegradasi yaitu ekstrak ivy,
nanoselulosa, dan kitosan.
Pembuatan film dilakukan dengan mencampurkan nanoselulosa dan kitosan dalam
bentuk suspensi dan ditambahkan ekstrak ivy kemudian dicetak pada plat kaca. Dilakukan
karakterisasi pada ekstrak ivy dan film menggunakan UV-Vis untuk mengetahui aktivitasnya
pada daerah UV. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa ekstrak ivy memiliki kemampuan
menyerap radiasi ultraviolet maksimum pada panjang gelombang 280 nm dan mengalami
penurunan hingga 400nm. Selanjutnya, Film yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan
UV-vis yang menghasilkan absorbansi pada rentang 290-400 nm. Hasil karakterisasi
mengindisikasikan bahwa ekstrak ivy dan film berbasis nanoselulosa, kitosan, dan ekstrak
ivy memiliki kemampuan menyerap radiasi UV sehingga dapat digunakan sebagai alternatif
produk tabir surya.