COVER Aulia Ramadhan Cyrine Makarim
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Aulia Ramadhan Cyrine Makarim
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Aulia Ramadhan Cyrine Makarim
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Aulia Ramadhan Cyrine Makarim
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Aulia Ramadhan Cyrine Makarim
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Aulia Ramadhan Cyrine Makarim
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Aulia Ramadhan Cyrine Makarim
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Telah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode self potential di sekitar Gunung Tangkuban Perahu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran nilai potensial listrik, menentukan arah aliran fluida bawah permukaan, dan menentukan kedalaman sumber anomali pada daerah penelitian. Metode self potential adalah metode geofisika pasif dimana pengukuran potensial listrik alami di permukaan dilakukan tanpa memberikan arus listrik ke bawah permukaan tetapi hanya mengukur beda potensial listrik alami diantara dua titik pada permukaan. Pengambilan data self potential di lapangan menggunakan konfigurasi elektroda tetap (fix based) dengan jumlah titik pengukuran sebanyak 20 titik untuk setiap lintasan pengukuran dengan total 4 lintasan pengukuran. Data potensial listrik yang didapat kemudian diinterpretasikan secara kualitatif dengan menggunakan aplikasi SURFER 11 untuk menghasilkan peta isopotensial dari daerah penelitian dengan persebaran nilai potensial bervariasi dari yang terendah yaitu -80 mV sampai yang tertinggi 110 mV. Dari peta isopotensial tersebut dapat diprediksi arah aliran fluidanya. Berdasarkan peta isopotensial dan efek topografi, fluida mengalir dari barat daya ke timur laut pada daerah penelitian. Selanjutnya interpretasi kuantitatif diperlukan untuk mendapatkan parameter sumber anomali yang diinkasi terdapat aliran fluida di bawah permukaan. Interpretasi kuantitatif dilakukan dengan menggunakan aplikasi MATLAB. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan pemodelan inversi dan kedepan pada data penelitian yaitu kedalaman anomali dari slicing line daerah penelitian berkisar antara 55 meter sampai dengan 250 meter dan bentuk penampang anomali pada daerah penelitian berbentuk vertical cylinder dan sphere.
Perpustakaan Digital ITB