COVER Puji Syukri Ilahi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Puji Syukri Ilahi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Puji Syukri Ilahi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Puji Syukri Ilahi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Puji Syukri Ilahi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Puji Syukri Ilahi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Puji Syukri Ilahi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Rotary forcespinning (RFS) merupakan salah satu metode untuk memproduksi serat. Metode ini menggunakan prinsip gaya sentrifugal untuk mengeluarkan larutan dalam reservoir hingga menghasilkan serat. Metode ini digunakan untuk menghasilkan serat secara komersial dengan energi yang efisien. Pembentukan serat di RFS dipengaruhi oleh beberapa parameter diantaranya massa molekul, viskositas larutan, kecepatan putar RFS, jarak kolektor, ukuran orifice RFS, dan laju awal jet larutan. Pada penelitian ini akan dilaporkan pengaruh parameter pembentukan serat terhadap diameter dan morfologi serat. Material yang digunakan dalam eksperimen yaitu polimer polivinilpirolidon (PVP) dalam pelarut etanol. Dilakukan SEM dan mikroskop optik untuk menganalisis morfologi dan diameter serat. Hasil diameter serat akan disesuaikan dengan model prediksi serat berdasarkan parameter pembentukan serat. Didapatkan hasil bahwa model prediksi diameter serat tidak sesuai dengan data eksperimen karena belum ditambahkan koreksi evaporasi larutan. Morfologi serat ditentukan oleh hubungan antara kecepatan putar dengan viskositas larutan dan bilangan belitan yang ditunjukan dalam diagram fasa tidak ada serat, serat bermanik, dan serat murni.