digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Zulbahri Amahoru
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Zulbahri Amahoru
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Zulbahri Amahoru
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Zulbahri Amahoru
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Zulbahri Amahoru
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Zulbahri Amahoru
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Zulbahri Amahoru
PUBLIC Alice Diniarti

Dari waktu ke waktu persaingan dalam bisnis manufaktur semakin ketat. Supaya pasar dapat dimenangkan, salah satu cara yang sebaiknya dilakukan adalah pembangunan sistem produksi yang progresif. Harga pokok produksi dapat dihitung secara real-time dengan menggunakan sistem produksi. Hal inilah yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur rentang keuntungan, menetapkan harga jual, dan pada akhirnya memenangkan pasar. Laboratorium Teknik Produksi ITB telah mengembangkan sebuah konsep selama satu dasawarsa terakhir, yang diberi nama “Sistem Produksi Terdistribusi Mandiri (SPTM)”. SPTM merupakan sebuah sistem produksi progresif yang mengintegrasikan antara sistem informasi produksi dengan proses produksi itu sendiri dan juga menyelesaikan masalah dari objek-objek yang sederhana lalu dirangkaikan dengan objek-objek yang lebih kompleks. SPTM ini juga dapat digunakan untuk melakukan perhitungan ongkos produksi secara mandiri dan efektif. Dalam Tugas Sarjana ini, telah dikembangkan perangkat lunak yang dapat menghitung ongkos unit produksi berdasarkan SPTM. Salah satu unit produksi yang perlu dibuatkan sistem perhitungan ongkosnya adalah proses pengecoran, karena banyaknya kebutuhan pengecoran dalam dunia industri. Perangkat lunak ini dibuat dan dikembangkan dengan menggunakan basis data Oracle versi 8 dan bahasa pemrograman berbasis web ASP (Active Server Pages). Perangkat lunak ini dapat digunakan untuk unit produksi lainnya seperti unit produksi penggerindaan, pengecatan, pemesinan, dan pengelasan. Untuk pengembangan selanjutnya, perangkat lunak ini diharapkan dapat lebih dilengkapi lagi dalam menghitung komponen ongkos biaya pembuatan pola agar hasil yang diperoleh dapat lebih akurat dan mendekati kenyataan sebenarnya.