digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Darin Fadhilah
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

PT X merupakan industri tekstil yang telah berusaha memperbaiki sistem keselamatan. Namun, berdasarkan data historis pada tahun 2013-2017, kecelakaan terjadi secara fluktuatif per tahunnya dengan rata-rata 2.449 ± 231 kecelakaan. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan upaya pencegahan kecelakaan secara berkelanjutan. Metode Six Sigma merupakan metode yang dapat mencegah kecelakan secara berkelanjutan. Salah satu pendekatan metode Six Sigma adalah lima siklus Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC). Pada tahap define ditentukan Critical to Quality (CTQ), yaitu laju frekuensi dan laju keparahan. Pada tahap measure, kapabilitas proses keselamatan untuk laju frekuensi dan keparahan berturut-turut sebesar 5,4 sigma dan 4,3 sigma. Pada tahap analyze, prioritas kecelakaan dianalisis dan hasilnya akan dianalisis lebih lanjut untuk diketahui akar penyebabnya. Berdasarkan hasil analisis, penyebab kecelakaan paling dominan berujung ke aspek manajemen. Pada tahap improve, rekomendasi berlapis dibuat, yaitu teknis, penilaian risiko, dan perbaikan fungsi manajerial. Terakhir, pada tahap control diusulkan untuk memperbaiki dokumentasi, audit internal, penggunaan peta kendali untuk memantau kecelakaan, dan penggunaan metode Quality Control Circle (QCC) untuk perbaikan berkelanjutan