Proses sintesis serat PVP yang telah termuati oleh ECM telah berhasil dilakukan dengan menggunakan metode pemintal elektrik tanpa jarum (Neddleless Electrospinning). Proses sintesis ini dilakukan dengan melakukan optimasi parameter proses terlebih dahulu dengan menggunakan larutan PVP untuk mengetahui parameter-parameter yang optimal. Pada proses optimasi ini dilakukan dengan mengambil data diameter serat dan jumlah jet yang terbentuk. Kemudian pada proses sintesis serat PVP/ECM, digunakan larutan PVP/ECM dengan variasi perbandingan massa PVP dan ECM; 10:0, 10:2, 10:4, 10:6, dan 10:8. Ketika massa ECM yang terkandung dalam serat meningkat, maka akan menghasilkan jumlah jet yang lebih banyak dan diameter serat yang sempat menurun hingga kemudian menjadi meningkat pada variasi PVP/ECM 10:6 dan 10:8. Pada data hasil uji sudut kontak serat PVP/ECM memperlihatkan bahwa dengan bertambahnya massa dari ECM dalam larutan prekursor, akan menghasilkan nilai sudut kontak yang semakin besar. Hasil karakterisasi Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan ECM pada serat PVP menyebabkan perubahan puncak sekitar 1020-1033 cm-1 menunjukkan peregangan C–O. Berdasarkan spektrum XRD, ECM memiliki struktur amorf sehingga menghasilkan nanoserat PVP/ECM yang berstruktur amorf. Data uji kekuatan tarik menunjukka bahwa diameter serat mempengaruhi kekuatan mekanik dari serat. Serat PVP/ECM yang memiliki diameter yang lebih kecil, akan menghasilkan sifat mekanik yang lebih baik. Hasil sintesis serat dengan menggunakan metode pemintal elektrik tanpa jarum telah berhasil memuati ECM ke dalam serat PVP dengan tetap memiliki kandungan antioksidan yang telah dibuktikan
dengan pengujian antioksidan dengan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Hasil dari pengujian antioksidan ini menunjukkan bahwa semakin banyak kandungan ECM dalam serat PVP, maka akan meningkatkan aktivitas antioksidannya.
Perpustakaan Digital ITB