digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yudith Rizkia Widyawati
Terbatas Garnida Hikmah Kusumawardana
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Perkembangan sektor industri di dunia khususnya di Indonesia semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Sektor industri di Jawa Barat didominasi oleh industri manufaktur seperti tekstil, kertas, farmasi, produk makanan dan minuman serta logam/elektroplating. Untuk meningkatkan kualitas efluen terutama pada parameter logam berat, maka diperlukan pengolahan sebelum efluen dibuang ke badan air. Pada penelitian ini telah dilakukan percobaan adsorpsi Cr(VI) secara batch dan kontinyu menggunakan material yang banyak tersedia di alam yaitu zeolit yang dimodifikasi dengan metode impregnasi menggunakan besi oksida serta karbon. Zeolit alam dimodifikasi untuk meningkatkan kemampuan adsorpinya. Berdasarkan hasil karakterisasi dengan XRD diketahui jika impregnasi FeO pada zeolit telah berhasil dilakukan yang ditandai dengan munculnya puncak spesifik dari besi oksida serta diketahui partikel FeO yang terbentuk berukuran 48,12 nm. Hasil SEM EDS menunjukan terdapat sekitar 2,15% FeO dan 1,44% karbon yang terbentuk pada permukaan zeolit. Pada tahap adsorpsi dilakukan pengamatan terhadap variasi jenis adsorben, waktu kontak, pH, konsentrasi awal Cr(VI) serta dosis adsorben. Berdasarkan hasil percobaan secara batch diperoleh kondisi optimum cenderung pada pH asam yaitu pH 2, konsentrasi awal Cr(VI) 2 mg/L menggunakan 20 gram Zeolit-FeO/C selama 60 menit pada suhu ruang dengan kecepatan putaran 140 rpm. Pada pengamatan kondisi optimum tersebut diperoleh efisiensi adsorpsi ion logam Cr(VI) sebesar 80,06%, terjadi penurunan konsentrasi dari 2 mg/L menjadi 0,4044 mg/L. Kapasitas adsorpsi yang diperoleh pada kondisi optimum yaitu sebesar 0,0199 mg/g. Berdasarkan model isoterm, adsorpsi ion logam Cr(VI) menggunakan Zeolit-FeO/C dapat digambarkan dengan model isoterm Freundlich, sedangkan model kinetika yang sesuai adalah kinetika orde pertama semu. Pada sistem kontinyu penyisihan ion Cr(VI) diperoleh 100% dari awal pengolahan konstan hingga 25 jam kemudian mengalami breakthrough. Nilai k dipereloh yaitu 0,3133 mL/menit/mg pada sistem kontinyu dengan kapasitas adsorpsi 0,0874 mg/g serta volume limbah yang dapat diolah yaitu 2,59 L.