Mayoritas dari perusahaan di Indonesia tergolong sebagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah. UMKM
berperan penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. UMKM menciptakan lapangan usaha
untuk mengurangi masalah pengangguran. Dengan demikian, UMKM harus bisa menginovasikan
produk atau layanan mereka dalam menghadapi tantangan globalisasi, yang mana untuk membantu
mereka untuk memperkuat merek mereka dan untuk berhasil dalam bersaing dengan produk atau
layanan internasional yang membanjiri pasar Indonesia. Tidak ada perusahaan yang berkembang
dengan sendirinya. Selain mereka menggunakan sumber daya mereka sendiri, beberapa UMKM juga
membutuhkan sumber daya eksternal untuk membantu mereka berinovasi. Inovasi yang dilakukan
UMKM dalam bersaing di pasar global dapat dilakukan melalui kolaborasi. Untuk meningkatkan
perusahaan, membentuk kemitraan kolaboratif akan membantu perusahaan untuk memberikan proyek
yang mungkin tidak dilakukan dengan sendiri. Kolaborasi adalah salah satu bentuk kegiatan inovasi
yang mendukung perusahaan untuk memuncunculkan pasar baru dan meningkatkan kinerja bisnis.
Namun, UMKM masih menghadapi cara ketidakpastian untuk mencapainya. Kemampuan pencarian
dan jaringan adalah tantangan UMKM untuk mengidentifikasi mitra kolaborasi yang berpotensial.
Namun, tidak berarti UMKM tidak memiliki kemampuan untuk mencapai kolaborasi yang bermanfaat.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami kolaborasi yang efektif dan bermanfaat dalam menginspirasi
dan menciptakan pengembangan strategi untuk UMKM fesyen dengan mengidentifikasi strategi
kolaborasi yang diterapkan di perusahaannya. Dari strategi tersebut, peneliti akan memahami
rekomendasi terbaik yang dapat diterapkan di perusahaan peneliti sendiri, LOOKOUT, untuk dapat
menciptakan kolaborasi yang bermanfaat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode wawancara mendalam yang dilakukan dengan purposive sampling. Dengan demikian,
responden penelitian ini terdiri dari beberapa kriteria. Ada lima elemen utama kolaborasi yang
digunakan peneliti untuk mendapatkan hasilnya. Yaitu, visi perusahaan dari kolaborasi, persyaratan
dalam proses pemilihan mitra, bentuk kolaborasi yang berfokus pada bentuk kemitraan, proses dan
struktur organisasi kolaboratif, dan yang terakhir adalah tentang tinjauan perusahaan setelah
mengimplementasikan kolaborasi. .
Peneliti memiliki delapan responden untuk mengumpulkan data. Berdasarkan wawancara, strategi
kolaborasi masing-masing perusahaan memberikan hasil yang bervariasi. Hasilnya juga menunjukkan
bahwa kolaborasi mempengaruhi peningkatan kinerja bisnis perusahaan dalam aspek kesadaran merek
dan keuntungan. Menurut hasil, rekomendasi terbaik untuk perusahaan LOOKOUT mengenai
pemilihan mitra adalah tentang setiap anggota harus meningkatkan jejaring untuk meningkatkan
hubungan bisnis. Ini untuk mendukung perusahaan agar memiliki peluang lebih tinggi untuk
mendapatkan calon mitra. LOOKOUT juga harus menemukan mitra kolaborasi yang sesuai dengan
kemampuan perusahaannya untuk menghindari hasil kolaborasi yang tidak menguntungkan. Untuk
aspek proses organisasi kolaboratif, kadang-kadang sebuah perusahaan diperlukan untuk mendaftarkan
merek mereka ke kekayaan intelektual untuk menjaga merek menjauh dari masalah hukum.
Perpustakaan Digital ITB