digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mayoritas dari perusahaan di Indonesia tergolong sebagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah. UMKM berperan penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. UMKM menciptakan lapangan usaha untuk mengurangi masalah pengangguran. Dengan demikian, UMKM harus bisa menginovasikan produk atau layanan mereka dalam menghadapi tantangan globalisasi, yang mana untuk membantu mereka untuk memperkuat merek mereka dan untuk berhasil dalam bersaing dengan produk atau layanan internasional yang membanjiri pasar Indonesia. Tidak ada perusahaan yang berkembang dengan sendirinya. Selain mereka menggunakan sumber daya mereka sendiri, beberapa UMKM juga membutuhkan sumber daya eksternal untuk membantu mereka berinovasi. Inovasi yang dilakukan UMKM dalam bersaing di pasar global dapat dilakukan melalui kolaborasi. Untuk meningkatkan perusahaan, membentuk kemitraan kolaboratif akan membantu perusahaan untuk memberikan proyek yang mungkin tidak dilakukan dengan sendiri. Kolaborasi adalah salah satu bentuk kegiatan inovasi yang mendukung perusahaan untuk memuncunculkan pasar baru dan meningkatkan kinerja bisnis. Namun, UMKM masih menghadapi cara ketidakpastian untuk mencapainya. Kemampuan pencarian dan jaringan adalah tantangan UMKM untuk mengidentifikasi mitra kolaborasi yang berpotensial. Namun, tidak berarti UMKM tidak memiliki kemampuan untuk mencapai kolaborasi yang bermanfaat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kolaborasi yang efektif dan bermanfaat dalam menginspirasi dan menciptakan pengembangan strategi untuk UMKM fesyen dengan mengidentifikasi strategi kolaborasi yang diterapkan di perusahaannya. Dari strategi tersebut, peneliti akan memahami rekomendasi terbaik yang dapat diterapkan di perusahaan peneliti sendiri, LOOKOUT, untuk dapat menciptakan kolaborasi yang bermanfaat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam yang dilakukan dengan purposive sampling. Dengan demikian, responden penelitian ini terdiri dari beberapa kriteria. Ada lima elemen utama kolaborasi yang digunakan peneliti untuk mendapatkan hasilnya. Yaitu, visi perusahaan dari kolaborasi, persyaratan dalam proses pemilihan mitra, bentuk kolaborasi yang berfokus pada bentuk kemitraan, proses dan struktur organisasi kolaboratif, dan yang terakhir adalah tentang tinjauan perusahaan setelah mengimplementasikan kolaborasi. . Peneliti memiliki delapan responden untuk mengumpulkan data. Berdasarkan wawancara, strategi kolaborasi masing-masing perusahaan memberikan hasil yang bervariasi. Hasilnya juga menunjukkan bahwa kolaborasi mempengaruhi peningkatan kinerja bisnis perusahaan dalam aspek kesadaran merek dan keuntungan. Menurut hasil, rekomendasi terbaik untuk perusahaan LOOKOUT mengenai pemilihan mitra adalah tentang setiap anggota harus meningkatkan jejaring untuk meningkatkan hubungan bisnis. Ini untuk mendukung perusahaan agar memiliki peluang lebih tinggi untuk mendapatkan calon mitra. LOOKOUT juga harus menemukan mitra kolaborasi yang sesuai dengan kemampuan perusahaannya untuk menghindari hasil kolaborasi yang tidak menguntungkan. Untuk aspek proses organisasi kolaboratif, kadang-kadang sebuah perusahaan diperlukan untuk mendaftarkan merek mereka ke kekayaan intelektual untuk menjaga merek menjauh dari masalah hukum.