digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Anca Awal Sembada
PUBLIC didi kusnendi

Bioetanol merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang dihasilkan dari proses fermentasi gula oleh ragi Saccharomyces cerevisiae. Salah satu sumber bahan baku baru potensial untuk produksi bioetanol adalah tanaman duckweed yang memiliki kandungan pati tinggi dan laju pertumbuhan cepat. Pada penelitian ini, empat spesies tanaman duckweed yaitu Landoltia punctata, Lemna aequinoctialis, Spirodela polyrrhiza, dan Wolffia arrhiza dikultivasi pada medium Hoagland 1/10 selama 12 hari. Ekstraksi pati dilakukan dengan pelarutan biomassa kering dalam natrium asetat dan air pada 90 oC. Pada penelitian ini juga dilakukan optimasi proses sakarifikasi untuk mengonversi pati menjadi gula sederhana menggunakan enzim ?-amilase dan amiloglukosidase. Optimasi variasi penggunaan enzim dilakukan pada perbandingan penambahan kedua enzim sebesar 1:1, 1:2, dan 2:1 (v/v). Selain itu, dilakukan optimasi waktu inkubasi pada rentang waktu 6, 12, 18, 24, 30, dan 36 jam. Selanjutnya proses fermentasi dilakukan secara batch dengan lama waktu fermentasi 48 jam dengan inokulum ragi 10 % (v/v). Hasil menunjukkan bahwa kandungan pati awal yang terukur pada L. punctata, L. aequinoctialis, S. polyrrhiza, dan W. arrhiza masing-masing sebesar 0,28, 0,257, 0,304, dan 0,238 (g/g d.b.). Laju pertumbuhan tiap spesies secara berurutan adalah 0,194, 0,184, 0,176, dan 0,211 hari-1. Konversi gula optimum terjadi pada penambahan enzim ?-amilase dan amiloglukosidase dengan perbandingan 2:1 (v/v) dan inkubasi selama 24 jam pada 50 oC. Inkubasi reaksi enzimatik di atas 24 jam tidak menunjukkan peningkatan konversi yang berarti. Kandungan gula akhir (basis feedstock) setelah proses sakarifikasi pada tiap spesies secara berurutan adalah 0,25, 0,233, 0,269, dan 0,22 (g/g d.b.). Hasil konsentrasi bioetanol akhir yang didapatkan pada tiap spesies secara berurutan adalah 0,186, 0,172, 0,192, dan 0,156 (g/g d.b.). Uji analisis statistika menunjukkan bahwa nilai konversi produksi bioetanol ditentukan oleh rasio enzim dan lama waktu inkubasi selama proses sakarifikasi. Dapat disimpulkan bahwa keempat spesies tanaman duckweed ini memiliki potensi untuk dikembangan menjadi sumber bahan baku bioetanol.