digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Tommy Messias
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Tommy Messias
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Tommy Messias
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Tommy Messias
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Tommy Messias
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Tommy Messias
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Tommy Messias
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Beberapa permasalahan dalam peningkatan sifat tarik komposit berpenguat CNT adalah sifat fisik CNT, dispersi CNT dalam matriks, dan interface CNT-matriks yang burukakibat dominasi reaksi resin-hardener padatemperatur pencampuran 100oC. Penelitian ini akan mengkaji sifat tarik nanokomposit MWNT-Epoxy hasil pencampuran resin-hardener dengan waktu tunggu 48 jam pada temperatur kamar. Parameter curing untuk menghasilkan epoksi fully cured akan ditentukan menggunakan DTA dan FTIR. Nanokomposit dibuat dengan menggunakan 5% berat MWNT yang telah dicuci asam dan kemudian didispersikan di kloroform dan diultrasonikasi. Variasi tanpa dan dengan pre-curing dilakukan dalam pembuatan sampel. Sampel kemudian dibuat dengan pencampuran resinhardener dengan waktu tunggu 48 jam pada temperatur kamar. Evaluasi pada sampel dilakukan untuk mengetahui sifat tarik dan sifat fisik nanokomposit. Analisis dilakukan dengan bantuan data dari penelitian sebelumnya. Nanokomposit MWNT-Epoksi yang fully cured dibuat dengan kekakuan dan kekuatan tarik maksimum 0,59 MPa dan 1,27 MPa. Pencampuran resinhardener dengan waktu tunggu 48 jam pada temperatur kamar menghasilkan interface dan sifat fisik yang lebih baik dibandingkan pencampuran resinhardener pada 100oC. Namun secara umum pencampuran resin-hardener dengan waktu tunggu 48 jam pada temperatur kamar belum berhasil meningkatkan sifat tarik nano komposit 5% berat CNT akibat penurunan Degree of Cross-Linking epoksi dan terjadinya re-aglomerasi CNT.