Kawasan Sitinjau Laut merupakan wilayah perbukitan yang terletak di ujung timur
kecamatan Lubuk Kilangan kota Padang. Daerah ini sangat rentan terhadap bahaya
longsoran/gerakan tanah karena memiliki medan yang sangat curam (70º sampai
dengan 85º), tata guna lahan yang kurang tepat serta curah hujan yang tergolong
tinggi sepanjang tahun. Oleh karena itu investigasi potensi longsor sangat penting
dilakukan, mengingat dari tahun ke tahun frekuensi bencana longsor di kawasan
Sitinjau Laut terus terjadi peningkatan. Hal ini telah menimbulkan kerugian harta
maupun jiwa yang tidak sedikit.
Dalam rangka investigasi potensi longsor di kawasan Sitinjau Laut, maka dilakukan
analisis potensi longsor pada lima lokasi dengan metode pengharkatan terhadap tujuh
variabel yaitu; kemiringan lereng, tekstrur tanah dan batuan, kedalaman efektif tanah,
tingkat pelapukan batuan, penggunaan lahan, kerapatan vegetasi dan curah hujan.
Untuk menentukan harkat dari ketujuh variabel tersebut dilakukan survei dan
penelitian lapangan. Data yang didapatkan dari masing-masing variabel dijumlahkan
sebagai harkat total sehingga dapat ditentukan tingkat potensi longsor pada masingmasing
lokasi tersebut. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian adalah, lokasi
pertama mempunyai harkat total 26 dengan kategori potensi longsor berat, lokasi
kedua mempunyai harkat total 26 dengan kategori potensi longsor berat, lokasi
ketiga mempunyai harkat total 24 dengan kategori potensi longsor berat, lokasi
keempat mempunyai harkat total 21 dengan kategori potensi longsor sedang dan
lokasi kelima mempunyai harkat total 22 dengan kategori potensi longsor sedang.
Pada laporan penelitian ini juga dilakukan penjabaran fenomena longsor secara fisis
sebagai upaya edukasi, prevensi dan mitigasi bencana bagi masyarakat dan suatu
masukan kepada pemangku kepentingan dalam rangka penangggulangan bencana
longsor di kawasan tersebut. Sehingga diharapkan resiko yang ditimbulkan oleh
bencana longsor di kawasan ini dapat diminimalisir untuk masa yang akan datang.