digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER R Pramudhiya A T
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 R Pramudhiya A T
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 R Pramudhiya A T
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 R Pramudhiya A T
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 R Pramudhiya A T
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 R Pramudhiya A T
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR R Pramudhiya A T
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Suspension preheater adalah bagian peralatan pabrik semen untuk memanaskan awal umpan kiln menjadi 800-9000C dengan derajat kalsinasi sekitar 80-90%. Salah satu masalah yang terjadi dalam rancangan suspension preheater adalah tingginya konstruksi penyangga peralatan yang mengakibatkan tingginya struktur bangunan secara keseluruhan. Pada umumnya, tinggi bangunan suspension preheater dapat mencapai 100 m atau lebih sehingga mengakibatkan biaya konstruksi dan operasi yang tinggi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendukung usaha mengurangi tinggi bangunan suspension preheater dalam rangka untuk mengurangi biaya investasi struktur penyangga dan biaya operasi pengumpanan dan transport umpan kiln. Penelitian ini dibatasi pada dua tingkat siklon terbawah dan satu kalsiner dari pabrik semen berkapasitas 8000 ton perhari pada string ILC (In Line Calciner). Kinerja termal dan fluida dievaluasi dengan bantuan simulasi CFD (Computational Fluid Dynamics) dan dipakai sebagai kriteria dalam menilai keberhasilan rancangan yang diusulkan. Sebagai tambahan kriteria dibandingkan pula nilai koefisien perpindahan panas keseluruhan antara gas dan partikel umpan kiln selama berada di dalam sistem yang diteliti. Hasil rancangan menunjukkan bahwa ketinggian bagian bawah suspension preheater berpeluang dapat diturunkan hingga 26,39%, sedangkan energi untuk mengangkat dan mentransport umpan kiln berpeluang pula untuk diturunkan 16,67% meskipun daya ID fan terpaksa harus naik sebesar 8,25%, dengan tetap mempertahankan kinerja termal dan prosesnya dibanding rancangan yang saat ini banyak digunakan di pabrik semen.