digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ahmad Surya Agung
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Ahmad Surya Agung
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ahmad Surya Agung
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ahmad Surya Agung
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ahmad Surya Agung
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ahmad Surya Agung
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR Ahmad Surya Agung
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Pertumbuhan kebutuhan listrik di Indonesia semakin meningkat dengan semakin pesat peningkatan jumlah penduduk dan industri. Persentase PLTGU di Indonesia sebesar 25,97% dengan didukung sumber daya alam (gas) yang berlimpah. Salah satu pembangkit listrik di Indonesia adalah PLTGU Tanjung Priok, Jakarta Utara. Efisiensi termal pembangkit listrik sebesar 48,84% untuk TMT (Temperatur Masuk Turbin) 1070°C dan Pr (rasio kompresi) 12. Perancangan modifikasi siklus kombinasi dengan udara berpendingin dan berpelembab akan mampu meningkatkan efisiensi termal tersebut. Secara garis besar, ada 2 model modifikasi yang dirancang. Model pertama adalah siklus kombinasi dengan penambahan menara pelembab (TMP). Model TMP dibagi menjadi 2 varian yaitu TMP 1 dan TMP 2 berturut-turut dengan pelembaban secara penuh dan parsial. Model kedua adalah siklus kombinasi dengan injeksi uap air sebelum masuk ruang pembakaran (TIU). Model TIU dibagi menjadi 2 varian yaitu model TIU 1 dan TIU 2 berturut-turut dengan uap diperoleh dari HRSG tekanan tinggi dan rendah. Hasil simulasi TMP 1 yaitu efisiensi termal sebesar 46,74% dan kehancuran eksergi (E ?d) di ruang bakar sebesar 30,5% untuk TMT 1070°C pada Pr 12, hasil simulasi TMP 2 yaitu efisiensi termal sebesar 27,18% untuk TMT 1070°C pada Pr 12 dan pelembaban 20%, hasil simulasi TIU 1 yaitu efisiensi termal sebesar 51,35% dan E ?d di ruang bakar (termasuk pencampur) sebesar 27,5% untuk TMT 1070°C pada HR (rasio kelembaban) sebesar 0,03, dan Pr 12, dan hasil simulasi TIU 2 yaitu efisiensi termal sebesar 49,03% dan E ?d di ruang bakar (termasuk pencampur) sebesar 27,6% untuk TMT 1070°C pada HR sebesar 0,03, dan Pr 12. Dari hasil-hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa model TIU 1 memiliki potensi peningkatan efisiensi termal yang paling besar.