digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Budi Utomo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Budi Utomo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Budi Utomo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Budi Utomo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Budi Utomo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR Budi Utomo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Budi Utomo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Seringkali kita mengetahui informasi dari media cetak atau media elektronik mengenai terjadinya ledakan dan kebakaran di kilang minyak atau platform produksi minyak di lepas pantai. Ledakan tersebut terjadi akibat kegagalan yang dialami pada peralatan. Peristiwa ledakan tersebut tentunya menyebabkan efek yang merugikan terkait keselamatan, ekonomi, dan lingkungan. Salah satu penyebab hal tersebut terjadi adalah akibat kondisi peralatan yang kurang terjaga dengan baik. Kegagalan peralatan bisa dicegah seandainya dilakukan program inspeksi secara optimal. Saat ini terdapat beberapa metode inspeksi yang digunakan di industri, salah satunya adalah metode Risk Based Inspection (RBI) dimana program inspeksi dibuat berdasarkan tingkat resiko dari komponen yang dianalisis. RBI menyediakan metodologi yang konsisten untuk mengevaluasi kombinasi optimum dari metode dan frekuensi inspeksi. Kunci dalam mengembangkan RBI adalah kemampuan untuk mengevaluasi resiko (risk assessment) yang terkait dengan setiap item peralatan dan menentukan teknik inspeksi yang sesuai. Pada tugas akhir ini, dilakukan proses evaluasi resiko berdasarkan metodologi DNV-RP-G101. Dalam melakukan perhitungan resiko, dibuat program bantu untuk level screening menggunakan Microsoft Excel 2010. Sedangkan pada level detailed assessment dan perencanaan inspeksi menggunakan software PROMIA. Studi kasus dilakukan pada sistem gas production di platform DPPA – Belida field. Dari studi kasus, ada dua kategori resiko yang dominan yaitu safety risk dan economic risk. Level resiko paling tinggi adalah high untuk 3 equipment dan 3 piping. Dari level resiko dapat dibuat perencanaan inspeksi yang terdiri dari waktu dan metode inspeksi. Teknik inspeksi yang digunakan adalah spot ultrasonic inspection untuk damage mechanism CO2 ¬uniform corrosion, ultrasonic inspection scanning untuk MIC dan aqueous corrosion, visual inspection untuk atmospheric corrosion dan insignificant.