digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Indah Yusliga Sari Purba
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

COVER Indah Yusliga Sari Purba
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB 1 Indah Yusliga Sari Purba
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB 2 Indah Yusliga Sari Purba
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB 3 Indah Yusliga Sari Purba
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB 4 Indah Yusliga Sari Purba
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB 5 Indah Yusliga Sari Purba
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB 6 Indah Yusliga Sari Purba
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

PUSTAKA Indah Yusliga Sari Purba
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Keberadaan aktivitas PESK yang umumnya beroperasi disekitar sungai dan menggunakan merkuri dalam proses amalgamasi dapat memberikan dampak terhadap penurunan kualitas perairan sungai. Adapun tujuan utama dari studi ini ialah menentukan genus algae yang dapat dijadikan sebagai bioindikator kerusakan kualitas perairan akibat dari aktivitas PESK di Kabupaten WG, MR, DH dan KB. Penelitian berlangsung sejak Juli hingga Oktober 2018 di 30 titik sampling yang ditetapkan secara purposive sepanjang aliran sungai di sekitar kawasan PESK. Pengambilan sampel air dan sedimen dilakukan secara komposit dengan water sampler, Eckman grab dan sekop. Sampel algae planktonik atau bentik dikoleksi pada setiap titik menggunakan metode volume sampler dan brushing. Hasil studi menunjukkan bahwa kandungan merkuri pada air sungai yang berada di kawasan PESK berkisar antara <0,04-20 µg/L, sedangkan di sedimen <0,04 – 13.489,87 µg/kg. Berdasarkan skor Pollution Index, kualitas air sungai di sekitar kawasan PESK tergolong ke dalam tercemar ringan hingga sedang, sedangkan nilai Contamination Factor menunjukkan bahwa kualitas sedimen pada beberapa lokasi termasuk dalam kategori tidak tercemar hingga tercemar sangat berat. Komposisi algae yang ada di sungai kawasan PESK terdiri dari algae planktonik dan bentik yang didominasi oleh genus dari kelompok Baccilariophyta. Berdasarkan hasil analisis PCA dan regresi diperoleh bahwa keberadaan genus Navicula sebagai algae bentik secara signifikan (p<0,05) dipengaruhi oleh kandungan Hg di sedimen sehingga dapat dijadikan sebagai bioindikator penurunan kualitas air oleh karena pencemaran merkuri di sungai kawasan PESK.