Tujuan mendasar dari stimulasi sumur adalah untuk meningkatkan produktivitas sumur minyak dan gas atau, dalam kasus sumur injeksi, injekstifitas. Perekahan asam adalah metode paling umum dalam stimulasi sumur yang telah banyak digunakan dalam industri minyak dan gas untuk menghadapi reservoir karbonat. Cairan asam akan disuntikkan ke reservoir untuk menekan matriks yang akan mengatasi tekanan compressive dan kekuatan tarik formasi yang membentuk rekah atau patah. Kemudian, Asam bereaksi dengan formasi untuk membuat saluran aliran yang tetap terbuka.
Penelitian ini mengevaluasi kinerja rekahan dengan menggunakan perekahan asam melalui berbagai sensitivitas mengenai parameter-parameter reservoir dan asam. Indeks produktivitas tanpa dimensi akan menjadi tujuan untuk melihat efek dari setiap perubahan parameter. Konduktivitas rekahan diperoleh dari korelasi Nierode dan Kruk (1973). Kemudian, indeks produktivitas tanpa dimensi akan dihitung menggunakan korelasi Cinco-Ley dan Samaniego (1981).
Analisis dari hasil ini juga akan membahas parameter mana yang dapat dikontrol manusia, seperti laju injeksi, viskositas asam, waktu, dan tinggi rekahan, yang memiliki dampak paling besar terhadap indeks produktivitas dari rekahan.