digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ketersediaan gas alam untuk kebutuhan domestik dengan harga terjangkau dapat menciptakan efek berantai yang menguntungkan bagi seluruh perekonomian nasional. Indonesia dengan total cadangan gasnya sebesar 142,72 TSCF, perlu terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi, populasi dan perubahan pola konsumsi energi. Untuk memenuhi kebutuhan energi, pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan pemanfaatan gas alam domestik dengan mendorong pembangunan infrastruktur gas. Karena ada berbagai opsi pemanfaatan gas alam, produk akhir dari gas terbaik ditentukan untuk mendapatkan nilai tambah yang maksimal. Dalam penelitian ini, desain fasilitas permukaan dilakukan untuk memilih rute pemanfaatan gas alam terbaik di Lapangan "L" dan "W". Rute gas yang dipilih kemudian dianalisis dengan mempertimbangkan aspek teknis dan ekonomi. Untuk menentukan bagaimana aspek-aspek tersebut akan berpengaruh, beberapa model dibuat dan analisis sensitivitas menggunakan software Gas Routes Calculator dilakukan. Simulasi ini menyajikan perhitungan NPV serta harga gas pada wellhead dan sensitivitas parameter pada laju gas, harga produk gas, pengeluaran modal, dan pengeluaran operasional untuk semua model. Skenario yang paling menguntungkan ditentukan dengan membandingkan NPV dan diameter pipa yang optimal. Analisis juga dilakukan dalam pemanfaatan gas lain untuk mengidentifikasi nilai parameter kritisnya sehingga dapat lebih menguntungkan daripada produk terbaik. Hasil penelitian ini menunjukkan kelistrikan memiliki nilai tambah pemanfaatan gas yang terbaik dan fasilitas permukaan telah dirancang pada kesesuaian sifat lapangan gas. Teknologi yang digunakan pada fasilitas permukaan meliputi unit pemrosesan gas, fasilitas pemrosesan unit, dan unit pipa. Skenario yang paling menguntungkan mencapai NPV sebesar 768 juta dollar dengan memilih diameter pipa 16 inci sebagai hasil teknis yang optimal. Analisis sensitivitas menyimpulkan laju gas dan harga produk akan menjadi parameter paling sensitif dalam NPV dan nilai net-back secara berurutan. Rute pemanfaatan gas lainnya membutuhkan peningkatan IRR dan penyesuaian suku bunga diskonto untuk melampaui produk terbaik.