digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Priambogo
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

Wilayah Semarang dan Demak merupakan daerah yang berada di pantai utara pulau jawa. Dari penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa terjadi penurunan muka tanah (land subsidence) yang cukup parah yaitu sebesar 2 cm-10 cm per tahun di daerah tersebut. Dampak penurunan muka tanah ini juga tentunya berimbas kepada fasilitas-fasilitas yang menunjang perekonomian masyarakat. Dengan adanya fenomena ini pemerintah perlu melakukan kebijakan perencanaan kedepan yang memperhatikan bidang mitigasi kebencanaan. Dari fenomena penurunan muka tanah ini, menarik untuk dikaji bagaimana dampak penurunan muka tanah (land subsidence) terhadap nilai tanah (land value) di wilayah Semarang dan Demak. Hubungan antara penurunan muka tanah yang harusnya berbanding lurus dengan penurunan nilai tanah ternyata di beberapa kecamatan di wilayah Semarang dan Demak tidak benar. Fenomena ini yang kemudian diteliti hubungannya secara spasial dengan sebaran industri, sentra ekonomi, pekerjaan, kemiskinan, dan delineasi banjir rob di wilayah Semarang dan Demak. Proses penelitian dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data menjadi informasi yang kemudian dilakukan analisis dan penarikan kesimpulan. Hubungan penurunan muka tanah dan nilai tanah yang tidak berbanding lurus terjadi di kecamatan Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Timur, Gayamsari, Mranggen, Karangtengah, dan Gajah. Secara spasial hubungan fenomena penurunan muka tanah dan kenaikan nilai tanah dengan sebaran industri, sentra ekonomi, pekerjaan, dan banjir rob sangat kuat. Sedangkan hubungan fenomena penurunan muka tanah dan kenaikan nilai tanah dengan kemiskinan tidak begitu kuat.