Perpustakaan Digital ITB

Jakarta sebagai kota yang berada di pesisir dapat mengalami bencana Banjir Rob. Fenomena ini dapat diperparah dengan adanya penurunan tanah. Banjir rob dapat menyebabkan tebentuknya genangan air di daratan dan menghasilkan kerugian ekonomi serta kerusakan jalan, jembatan, bangunan, serta lahan. Penilitian ini dilakukan untuk memodelkan banjir rob dan menghitung nilai kerugian ekonomi serta biaya untuk adaptasi banjir rob. Perhitungan kerugian ekonomi dilakukan dengan menggunakan data peta banjir rob, data nilai eksposur ekonomi setiap kelas tata guna lahan, dan nilai kerentanan setiap kelas tata guna lahan untuk kedalaman banjir tertentu. Peta area yang tergenang didapat dari hasil overlay antara peta banjir rob dengan peta penggunaan lahan. Hasil dari proses ini adalah peta genangan banjir rob tahun 2017 dan prediksi untuk tahun 2027. Perhitungan biaya adaptasi dilakukan dengan overlay data peta banjir rob, data jaringan jalan, data jaringan sungai, data bangunan, dan lahan yang terendam di Jakarta. Dari hasil pemodelan banjir rob, didapatkan pada tahun 2027 diprediksi terdapat peningkatan banjir rob seluas 3170 Ha dari tahun 2017. Selain itu, peningkatan banjir rob menyebabkan penambahan kerugian ekonomi serta biaya adaptasi banjir. Pada tahun 2027 nilai prediksi estimasi kerugian ekonomi mencapai IDR 21 triliun atau mengalami kenaikan sebesar empat kali lipat dari IDR 5 triliun pada tahun 2017. Pada tahun 2027 nilai biaya adaptasi infrastruktur, bangunan, dan lahan diprediksi mencapai IDR 40 - 87 triliun pada tahun 2027 atau mengalami kenaikan sebesar lebih dari dua kali lipat dari IDR 16 - 38 triliun pada tahun 2017. Estimasi biaya untuk membangun tanggul untuk adaptasi banjir rob adalah sebesar IDR 20 triliun dan untuk membangun giant sea wall sebagai program PTPIN adalah sebesar IDR 400-600 triliun.