digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bawang merah merupakan salah satu kebutuhan pokok rumah tangga di Indonesia. Permintaan bawang merah terus meningkat setiap tahunnya, namun hingga saat ini peningkatan permintaan tidak sebanding dengan tingkat produksi. Rendahnya produksi bawang merah nasional disebabkan oleh belum optimalnya faktor produksi dalam usaha tani bawang merah. Salah satu cara memaksimalkan produksi dan kualitas bawang merah adalah dengan dengan penggunaan sumber benih asal benih botani/True Shallot Seed (TSS) dan dengan penggunaan pupuk organik berupa pupuk kompos sebagai pengganti pupuk sintetik kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh pemberian takaran pupuk kompos pada pertumbuhan dan hasil umbi mini bawang merah varietas Tuk Tuk asal benih TSS serta menentukan takaran kompos yang dapat memberikan pertumbuhan dan hasil umbi mini bawang merah varietas Tuk Tuk asal benih TSS yang terbaik. Penelitian ini dilakukan di di screen house 1 B di area kampus ITB Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Penelitian di lapangan dilakukan selama 16 minggu untuk proses budidaya bawang merah dengan rentang waktu pengamatan dilakukan setiap 1 minggu sekali, dilakukan setelah penyemaian atau setelah tanaman berumur 6 minggu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat empat perlakuan, yaitu pemberian pupuk kompos pada berbagai takaran. Perlakuan A atau kontrol (kompos 0 g/tanaman), perlakuan B (kompos 15 g/tanaman), perlakuan C (kompos 30 g/tanaman), dan perlakuan D (kompos 45 g/tanaman). Kompos diberikan pada saat pindah tanam sebanyak satu kali. Dilakukan pengamatan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman berupa tinggi tanaman, jumlah daun, bobot brangkasan basah, bobot brangkasan kering, bobot protolan kering, serta diameter umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (P<0.05). Takaran kompos yang memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan bawang merah adalah perlakuan C (kompos 30g/tanaman) dengan laju pertumbuhan tinggi tanaman 2,22 cm per minggu dan laju pertumbuhan daun 0,33 helai per minggu. Sedangkan takaran kompos yang memberikan hasil terbaik pada hasil bawang merah adalah takaran pada perlakuan C (kompos 30g/tanaman) dengan rata-rata bobot brangkasan basah 6,15 g; rata-rata bobot brangkasan kering 4,15 g; ratarata bobot umbi protolan kering 2,05 g; dan rata-rata diameter umbi protolan kering 1,13 cm.