Bawang merah merupakan salah satu kebutuhan pokok rumah tangga di Indonesia. Permintaan
bawang merah terus meningkat setiap tahunnya, namun hingga saat ini peningkatan permintaan
tidak sebanding dengan tingkat produksi. Rendahnya produksi bawang merah nasional
disebabkan oleh belum optimalnya faktor produksi dalam usaha tani bawang merah. Salah satu
cara memaksimalkan produksi dan kualitas bawang merah adalah dengan dengan penggunaan
sumber benih asal benih botani/True Shallot Seed (TSS) dan dengan penggunaan pupuk
organik berupa pupuk kompos sebagai pengganti pupuk sintetik kimia. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menentukan pengaruh pemberian takaran pupuk kompos pada pertumbuhan dan
hasil umbi mini bawang merah varietas Tuk Tuk asal benih TSS serta menentukan takaran
kompos yang dapat memberikan pertumbuhan dan hasil umbi mini bawang merah varietas Tuk
Tuk asal benih TSS yang terbaik. Penelitian ini dilakukan di di screen house 1 B di area kampus
ITB Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Penelitian di lapangan dilakukan selama 16 minggu
untuk proses budidaya bawang merah dengan rentang waktu pengamatan dilakukan setiap 1
minggu sekali, dilakukan setelah penyemaian atau setelah tanaman berumur 6 minggu.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat
empat perlakuan, yaitu pemberian pupuk kompos pada berbagai takaran. Perlakuan A atau
kontrol (kompos 0 g/tanaman), perlakuan B (kompos 15 g/tanaman), perlakuan C (kompos 30
g/tanaman), dan perlakuan D (kompos 45 g/tanaman). Kompos diberikan pada saat pindah
tanam sebanyak satu kali. Dilakukan pengamatan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
berupa tinggi tanaman, jumlah daun, bobot brangkasan basah, bobot brangkasan kering, bobot
protolan kering, serta diameter umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk
kompos berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (P<0.05). Takaran
kompos yang memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan bawang merah adalah perlakuan C
(kompos 30g/tanaman) dengan laju pertumbuhan tinggi tanaman 2,22 cm per minggu dan laju
pertumbuhan daun 0,33 helai per minggu. Sedangkan takaran kompos yang memberikan hasil
terbaik pada hasil bawang merah adalah takaran pada perlakuan C (kompos 30g/tanaman)
dengan rata-rata bobot brangkasan basah 6,15 g; rata-rata bobot brangkasan kering 4,15 g; ratarata
bobot umbi protolan kering 2,05 g; dan rata-rata diameter umbi protolan kering 1,13 cm.
Perpustakaan Digital ITB