digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Waridil Iqbal
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

BAB 1 Waridil Iqbal
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

BAB 2 Waridil Iqbal
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

BAB 3 Waridil Iqbal
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

BAB 4 Waridil Iqbal
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

BAB 5 Waridil Iqbal
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

PUSTAKA Waridil Iqbal
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

Material hard magnet merupakan jenis magnet yang sulit untuk dimagnetisasi dan sulit untuk di-demagnetisasi. Salah satu contoh material hard magnet yaitu barium heksaferrite. Barium heksaferrite biasanya dapat ditemukan pada alat elektronik seperti pada loudspeaker. Pada penelitian ini proses pembuatan magnet barium heksaferrite dilakukan dengan metode metalurgi serbuk. Serbuk Fe2O3 dan BaCO3 disiapkan dan dicampur dengan menggunakan mesin ball mill, kemudian di kalsinasi pada temperatur 1200 oC di dalam tungku. Setelah itu dilakukan kompaksi pada tekanan 2 ton, 3 ton, 4 ton, dan 5 ton menggunakan mesin press hidrolik. Green body hasil kompaksi di-sinter pada temperatur 1250 oC dengan holding time selama 2 jam untuk variasi pertama. Variasi kedua magnet dibuat dengan tekanan kompaksi paling optimum yaitu 5 ton lalu dibakar pada temperatur 1210 oC, 1230 oC, 1250 oC, dan 1270 oC. Sampel yang telah dibuat kemudian dilakukan karakterisasi untuk mengamati sifat magnetik dan mikrostruktur sampel. Karakterisasi sifat magnetik dilakukan dengan menggunakan permagraph. Diperoleh nilai remanensi tertinggi pada tekanan kompaksi 5 ton sebesar 1,64kG dan temperatur sintering 1230 oC dan 1250 oC sebesar 1,65kG. Nilai koersivitas tertinggi pada tekanan 2 ton dan temperatur sintering 1270 oC sebesar 3,089 kOe. Kemudian dilakukan pula karakterisasi XRD untuk mendapatkan parameter kisi, dan karakterisasi SEM-EDS untuk mengamati mikrostruktur dan mendapatkan data komposisi unsur sampel.