Perpustakaan Digital ITB

Magnesium dan paduannya memiliki potensi sebagai aplikasi biomaterial khususnya sebagai implan tulang. Hal ini dikarenakan magnesium memiliki biokompatibilitas yang baik dengan fisiologi manusia dan memiliki sifat mekanik yang mirip dengan tulang manusia. Dibandingkan dengan logam biomaterial lainnya seperti paduan titanium, besi tahan karat (stainless steel), dan paduan berbasis cobalt–chromium; paduan magnesium menunjukkan modulus elastis yang mirip dengan tulang manusia, yang dapat mencegah stress shielding effect pada tulang manusia. Di samping itu, magnesium merupakan unsur melimpah keempat dalam tubuh manusia dan sangat penting untuk metabolisme dalam berbagai mekanisme biologis. Ion Mg2+ yang dihasilkan dari proses degradasi dapat membantu penyembuhan dan pertumbuhan jaringan. Salah satu paduan magnesium yang memiliki potensi untuk diaplikasikan sebagai implan tulang adalah Mg–6Y. Namun pada kenyataannya, material tersebut memiliki ketahanan korosi yang buruk. Dalam penelitian ini akan dikaji mengenai pengaruh perlakuan aging terhadap ketahanan korosi dari paduan Mg–6Y. Perlakuan aging dilakukan pada temperatur 250oC selama 1 jam, 4 jam, 24 jam, 72 jam, dan 120 jam setelah perlakuan solution treatment pada temperatur 500oC selama 2 jam. Kemudian, dilakukan pengujian korosi menggunakan metode imersi menggunakan larutan ringer laktat selama 72 jam. Selain itu, dilakukan juga uji keras dan metalografi untuk melihat struktur mikro. Dari hasil pengujian, diperoleh laju korosi dari paduan Mg–6Y yang cenderung mengalami penurunan setelah diberi perlakuan aging. Nilai kekerasan dan ukuran butir dari paduan semakin meningkat seiring bertambahnya waktu aging.