Dewasa ini pembangkit listrik memegang peranan sangat penting bagi kehidupan
manusia. Masalah yang muncul di Indonesia adalah jumlah pembangkit listrik yang
tersedia tidak memadai untuk menyuplai kebutuhan listrik dan banyak unit pembangkit
listrik mandiri yang tidak difungsikan karena usia dan biaya produksinya tinggi. Salah satu
pilihan yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah pemberdayaan (repowering)
PLTU tua yang masih layak beroperasi tetapi sudah tidak dioperasikan lagi dengan cara
penggabungan PLTU dengan PLTG menjadi PLTGU sehingga efisinesi termalnya naik
dan biaya operasinya lebih kompetitif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan
suatu perangkat lunak yang handal untuk menyimulasikan kinerja PLTU dan PLTG
dengan akurat, khususnya untuk masalah repowering tersebut.
Metodologi penyelesaian masalah yang digunakan dalam pengembangan perangkat
lunak yang dipakai dalam penelitian ini terdiri atas beberapa tahapan. Tahapan awal
dimulai dengan studi literatur dan pencarian data lapangan dan teknik. Tahapan berikutnya
meliputi pengembangan program dan evaluasi parameter-parameter penting dan validasi
hasil simulasi program dengan data lapangan di PLTU dan PLTG Kramasan yang
memiliki dua PLTU 8 MW, dua PLTG 10 MW, dan satu PLTG 15 MW. Tahapan akhir
mencakup pengaplikasian perangkat lunak pada sistem dengan berbagai kondisi operasi,
analisis hasil penelitian, dan penyimpulan hal-hal yang diperoleh. Analisis energi dan
eksergi disediakan dalam perangkat lunak yang dikembangkan.
Perangkat lunak telah dikembangkan dan divalidasi dengan data operasi pembangkit
di Kramasan tersebut dan menunjukkan ketelitian yang cukup akurat. Alternatif terbaik
yang dapat direkomendasikan untuk diterapkan adalah penggantian boiler dengan HRSG
pada dua PLTU dengan gas panas yang disuplai oleh tiga PLTG. Alternatif ini diharapkan
dapat memberikan penghematan biaya bahan bakar sebesar Rp. 89.235.000.000,00/tahun.
Pada kondisi tersebut efisiensi termal adalah 28,38% dan efisiensi eksergetik adalah
27,14%.
Perpustakaan Digital ITB