Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya mempunyai suatu
sistem sebagai suatu cara mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk
memperoleh temperatur uap superheat dan reheat yang sesuai sebagai syarat
pemasukan uap ke dalam turbin, yaitu sistem turbine bypass, system ini bertingkat
yaitu dari pipa superheater ke pipa reheater dinamakan High Pressure (HP)
bypass, dan selanjutnya dari pipa reheater ke kondensor dinamakan Low Pressure
(LP) bypass, namun sementara ini tidak dioperasikan baik dalam proses start-up
unit maupun dalam keadaan unit beroperasi normal.
Pada pengoperasian saat start-up, fenomena hammering hampir selalu
terjadi pada saluran High Pressure (HP) bypass-nya, yang telah menimbulkan
beberapa kerusakan pada peralatan pendukung saluran HP bypass.
Penerapan simulasi numerik dengan metoda karakteristik pada aliran
transien dan dengan menggunakan software Visual Basic pada laluan pipa
diharapkan dapat mengetahui pengaruh dari adanya kondensat di dalam pipa
maupun hasil kondensasi dari uap yang menyebabkan fenomena hammering.
Analisis awal pada laluan pipa meliputi tekanan, temperatur, daerah
kondensat dengan variasi pemodelan sehingga diharapkan mendapatkan pola
operasi yang dapat mengurangi atau menghilangkan fenomena hammering pada
saat melakukan start-up dengan menggunakan sistem turbine by pass.
Perpustakaan Digital ITB