digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Steven
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Steven
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Steven
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Steven
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Steven
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Steven
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Steven
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Steven
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Korosi yang diakibatkan oleh mikroorganisme (microbially influenced corrosion atau MIC) merupakan jenis korosi yang melibatkan peran mikroorganisme dan dapat dipicu oleh beberapa faktor eksternal yang salah satunya adalah konsentrasi metabolit yang dihasilkan oleh mikroorganisme. MIC dapat terjadi pada tangki penampungan biodiesel karena sifat biodiesel yang higroskopis. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jenis mikroorganisme yang paling banyak ditemukan dalam pipa transportasi produk petroleum adalah Bacillus sp. dan S. marcescens dan jenis metabolit yang dihasilkan oleh kedua mikroorganisme tersebut diketahui mengandung gugus fungsi karboksilat. Dari penelitian sebelumnya, diduga bahwa metabolit yang dihasilkan oleh mikroorganisme memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses korosi yang terjadi sehingga penelitian ini bertujuan mengevaluasi lebih lanjut pengaruh konsentrasi biodiesel terhadap aktivitas metabolisme B. megaterium serta S. marcescens dan biokorosi baja karbon pada campuran biodiesel-minyak diesel. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dilakukan perendaman logam berbahan baja karbon ST-37 dalam larutan uji yang terdiri dari campuran diesel dengan biodiesel. Komposisi larutan uji yang digunakan adalah 15% biodiesel, 20% biodiesel, 30% biodiesel yang disesuaikan dengan Permen ESDM no 12 tahun 2015. Proses perendaman dilakukan selama 20 hari pada temperatur dan tekanan ruang. Selama proses perendaman dilakukan beberapa analisis seperti TPC (total plate count), SEM (scanning electron microscopy), gravimetri, titrasi dan GC (gas chromatography) – MS (mass spectrophotometry). Hasil percobaan menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi biodiesel, semakin cepat pertumbuhan suatu mikroba dan laju korosinya semakin meningkat. Keberadaan B. megaterium menyebabkan laju korosi yang lebih tinggi dibandingkan dengan keberadaan S. marcescens. Produk korosi yang dihasilkan adalah Fe2O3 dan Fe3O4 dengan bentuk korosi yang terjadi adalah korosi sumuran. Metabolit yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang berupa asam tidak secara signifikan meningkatkan laju korosi, tetapi mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme.